Untuk Peningkatan Kegiatan MBKM dan Pengembangan Mitra, Jurusan Tari adakan FGD Reorganisasi Implementasi MBKM dan Potensi Kerjasama Bersama Mitra
Jurusan Tari mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Reorganisasi Implementasi MBKM dan Potensi Kerjasama Bersama Mitra” pada 17 Juli 2024 di Grand Rohan Jogja. Acara ini dihadiri oleh berbagai narasumber penting, termasuk Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A., musisi terkenal Lilo KLA Project, dan perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Winarto, S.S. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid, yang mana Lilo KLA project menghadiri secara daring dan 2 narasumber yang lain beserta peserta FGD menghadiri acara secara luring.
Reorganisasi ini dilakukan bersama mitra dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) di tingkat program studi maupun Unit Pengelola Program Studi (UPPS). Melalui FGD ini, program studi tari berupaya menghimpun saran perbaikan dan usulan dari mitra guna memperbaiki kurikulum bersama. Hal ini akan membantu merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah yang dikonversi melalui kegiatan MBKM. Selama ini, program studi tari masih menjalin kerja sama dengan mengikuti agenda mitra. Ke depan, akan dirumuskan kegiatan agar prodi dan mitra secara proaktif bersama-sama merumuskan kegiatan. Dokumen yang dihasilkan dari FGD ini akan menjadi prosedur pelaksanaan kegiatan MBKM program studi tari.
Tujuan utama dari FGD ini adalah meningkatkan kerja sama dan kualitas lulusan di dunia kerja melalui implementasi MBKM. Dengan adanya kerja sama yang lebih baik, diharapkan lulusan program studi tari dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Hasil dari FGD ini akan berupa rancangan dokumen kegiatan MBKM dengan mitra dan IA (Industri dan Akademisi).
Beberapa potensi kerja sama yang didapatkan dari FGD adalah kerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY di beberapa program yaitu (1) Pembinaan Desa Budaya melalui kegiatan MBKM Membangun Desa, Proyek Independen, Penelitian, dan Magang yang berlandaskan pada potensi kesenian di desa binaan. (2) Revitalisasi Tari di Taman Budaya Yogyakarta dengan kegiatan MBKM penelitian yang berfokus pada pengumpulan data tentang seni tari tradisional dan pengajuan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). (3) Kegiatan Sonobudoyo: Melalui MBKM magang yang berfokus pada kepariwisataan. Selain itu, potensi kerjasama dengan musisi Lilo KLA Project adalah Proyek Independen berupa pembuatan karya kolaborasi untuk ulang tahun Jogja dengan lagu KLA Project. Kerjasama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X dilakukan berdasarkan beberapa program kerja BPK, yaitu (1) Studi Pengembangan Relief melalui kegiatan MBKM proyek independen dan penelitian, (2) Gelar Budaya Kawasan Candi: Dengan kegiatan MBKM magang, serta (3) Balai Nari Sore dengan kegiatan MBKM magang.
Dengan berbagai potensi kerja sama ini, diharapkan implementasi MBKM di Jurusan Tari dapat berjalan lebih baik dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap terjun ke dunia kerja.