close

Tim Atmos UGM Raih Juara 1 pada Paper Competition Petroforia 2021

Tim Atmos UGM yang beranggotakan Resa Wardana Saputra mahasiswa Prodi Teknik Kimia dan Vincentius Adven Brillian mahasiswa Prodi Teknik Mesin meraih juara 1 pada Paper Competition Petroforia 2021.

Kompetisi Petroforia (Petroleum Euforia)  merupakan kompetisi tahunan yang diadakan oleh IATMI SM STT Migas Balikpapan yang terdiri dari beberapa jenis kompetisi salah satunya adalah Paper CompetitionPaper Competition dimulai dari seleksi abstrak pada 15 Maret – 28 April 2021 lalu penulisan full paper pada 29 April sampai 31 Mei 2021.

Terdapat 15 tim yang lolos dari 10 perguruan tinggi (UI, ITB, UPNVY, USK, UNMUL, UNPAD, TRISAKTI, ITS, PEM AKAMIGAS, UGM). Kompetisi diakhiri dengan sesi presentasi dan tanya jawab pada tanggal 5 Juni 2021 dan awarding pada tanggal 6 Juni 2021.

Baca Juga :  IISMA Wujudkan Mimpi Belajar di Korea Selatan

Karya tulis ilmiah tim Atmos UGM berjudul “Teknologi Direct Inject-Steam Screw Expander Untuk Memanfaatkan Uap Buang Panas Bumi Dari Turbin Tekanan Balik PLTP Sebagai Pembangkit Daya Listrik Tambahan”.

Teknologi Direct-Inject Steam Screw  Expander ini digunakan untuk memanfaatkan uap buang pada PLTP Ulumbu Unit I dan II. Uap buang panas bumi yang keluar dari turbin tekanan balik PLTP Ulumbu Unit I dan II masih memiliki suhu dan tekanan yang berpotensi untuk dimanfaatkan. Kondisi uap buang tersebut memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali sebagai pembangkit daya listrik tambahan dari PLTP eksisting dengan menggunakan Kajian pemanfaatan SSE untuk keperluan waste heat recovery dari PLTP Tekanan Balik pertama kali dicoba dan dilakukan kajian dari sisi termodinamika dan sisi kelayakan ekonomi. Hasil dari kajian yang dilakukan, inovasi  ini layak baik dari sisi termodinamika maupun sisi ekonomi.

Baca Juga :  Unsyiah dan Universitas Jember Kerja Sama Penguatan Tridarma Perguruan Tinggi

Dalam proses kompetisi, Resa mengungkapkan ia dan tim menemui tantangan di masing-masing bagian.

“Pada saat analisis termodinamika sempat ada kendala saat simulasi sampai akhirnya menggunakan software yang hanya bertujuan untuk menganalisis termodinamika saja lalu saat analisis ekonomi sempat ada beberapa error dan kurang data, namun setelah dikaji ulang semua sesuai target dan cocok,” ungkapnya pada Sabtu, (12/6).

Kedepannya, tim Atmos berharap inovasi ini dapat diterapkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan  pemanfaatan energi  terbarukan dan pemanfaatan sisa produksi (waste to energy) demi ketahanan energi Indonesia dimasa depan.