close

Sinergikan Keunggulan yang Dimiliki, Lab IP UMY dan DKV ISI Yogyakarta Jalin Kerjasama

Laboratorium Ilmu Pemerintahan (IP) UMY resmi menjalin sinergi dan kerjasama, dengan Program Studi Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta, Jumat (28/5/2021).

Kerjasama tersebut, dalam rangka implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang mencakup delapan program. 

Meliputi, magang, riset, proyek indipenden dan kemanusiaan, pertukaran pelajar, asistensi mengajar, membangun desa, hingga kegiatan wirausaha.

Koordinator Lab IP UMY, Sakir Ridho Wijaya menyampaikan, selama ini pihaknya banyak melakukan kerja-kerja di wilayah pemberdayaan desa. Namun, ia tak menampik, diperlukan semacam terobosan agar kedepannya semakin inovatif.

“Kami menginginkan sebuah hal yang inovatif. Apalagi, saat ini jamannya teknologi dan aspek visual sangat penting. Lalu, kami melihat potensi kolaborasi dengan DKV ISI Yogya ini untuk menuju ke arah sana,” tandasnya.

Baca Juga :  FIK UI BUKA PEMINATAN GERONTIK PADA PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN

Sakir mengatakan, inovasi digital dan visual ialah kebutuhan mutlak, guna menunjang kemajuan desa, khususnya di area DI Yogyakarta.

Lebih dari itu, inovasi digital dan visual juga bermanfaat bagi mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMY.

“Kita bisa mengajak mahasiswa melihat realitas di lapangan, sekaligus merespon fenomena dengan ide-ide kreatif, yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” ucapnya.

Sementara Ketua Program Studi DKV ISI Yogya, Daru Tunggul Aji mengungkapkan, kedua belah pihak telah mencapai kata sepakat, untuk saling bersinergi dalam hal digital kreatif, kemudian mengenai pemberdayaan masyarakat desa.

“Saya melihat keduanya mempunyai nilai lebih di bidang masing-masing. Lab IP banyak bergerak di wilayah UMKM dan desa, lalu kami memiliki bekal yang mumpuni dalam digital dan visual,” terangnya.

Baca Juga :  Dukung Implementasi Merdeka Belajar, Prodi Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta Gandeng Bumi Langit Entertainment Corpora

“Mata kuliah kami banyak bergerak di bidang visual, sehingga kebutuhan riset dalam proyek kerja sama ini menarik untuk meningkatkan kompetensi, sekaligus memperluas pergaulan akademik dan non akademik,” imbuh Daru.