SI-ASIN, Gagasan Mahasiswa ITS untuk Pantau Sebaran Vaksinasi Covid-19
Kampus ITS, ITS News – Sebagai pilar di bidang teknologi dan inovasi, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya menghasilkan inovasi dan prestasi. Kali ini, dua mahasiswa asal Departemen Teknik Instrumentasi dan Departemen Teknik Fisika ITS berhasil menggagas inovasi berupa aplikasi penunjuk sebaran vaksin Covid-19 bernama SI-ASIN.
Gagasan inovatif tersebut telah berhasil menyabet juara I dalam National Essay Competition of Dies Natalis Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Mataram, akhir Mei lalu. Kedua mahasiswa penggagas aplikasi tersebut adalah Hansel Pinggala Maheswara dan Shirly Maulidina.
Hansel Pinggala Maheswara, ketua tim, menjelaskan bahwa ide perancangan SI-ASIN dalam esainya dilatarbelakangi oleh celah-celah permasalahan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, penanganan Covid-19 adalah masalah yang sedang dihadapi bersama dan penting untuk didukung dari segi teknologi demi memudahkan informasi dan persebaran data.
“SI-ASIN ditujukan untuk menampung semua informasi terkait vaksinasi Covid-19 di Indonesia,” terang Hansel. Ia merincikan, informasi yang dimuat mencakup lokasi vaksinasi terdekat, pemilihan jadwal vaksin, data penyintas, dan diagnosa penyakit bawaan yang disistemkan dalam cakupan per daerah.
“Aplikasi SI-ASIN memadai dua user, yaitu pemerintah sebagai administrator dan masyarakat sebagai member,” ujar mahasiswa yang kini duduk di semester 2 tersebut. Bagi pemerintah, SI-ASIN akan menunjukkan data sebaran usia, riwayat vaksinasi, riwayat penyakit dan alergi, serta data masyarakat yang pernah melakukan kontak fisik dengan pasien Covid-19.
Sedangkan bagi masyarakat, selain memiliki akses untuk melihat jadwal dan lokasi vaksin, fasilitas yang akan didapatkan melalui SI-ASIN adalah transparansi data terkait jumlah penduduk yang sudah divaksin. “Sehingga nantinya akan terbentuk kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah, sekaligus memudahkan penargetan vaksin melalui data yang terus bergerak,” tutur Hansel.
Di akhir wawancara, Hansel dan Shirly berharap SI-ASIN dapat segera diaplikasikan secara nyata dan memberikan kontribusi bagi penanganan Covid-19 di Indonesia. “Semoga inovasi yang kami buat saat ini dapat mengantarkan kami untuk menginovasikan kembali hal lain dan semakin berpacu dalam hal tersebut,” tekadnya. (HUMAS ITS)
Sumber : its.ac.id/news