Sabun Anti Septik Umbi Rumput Teki Meminimalisasi Penularan Covid-19 Melalui Gerakan Cuci Tangan
Unesa.ac.id-Surabaya, Masa pandemik covid-19 seperti sekarang, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Unesa terus mencari ide-ide kreatif untuk membuat produk yang bisa dimanfaatkan dan bisa meminimalisasi penularan covid-19. Salah satunya yakni pembuatan sabun anti septik berbahan dasar umbi rumput teki (cypirus rotundus l). Tim yang terdiri dari Sri Dwiyanti, S.Pd., M. PSDM., Dra. Siti Sulandjari, M.Si., Dindy Sinta Megasari, M.Pd., Nia Kustanti, M.Pd., Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag., M.Ag., dan Sri Usodoningtyas, M.Pd., sebenarnya sudah membuat produk sabun anti septik jauh sebelum adanya pandemik covid-19. Selain itu, Yanti bersama tim juga pernah membuat lulur tubuh, juga masker wajah dari umbi rumput teki untuk menghilangkan flek hitam.
Rumput teki yang dianggap sebagai tanaman pengganggu ternyata mengandung banyak manfaat kesehatan. Kandungan flavanoid pada umbi teki bermanfaat sebagai anti bakteri, anti microba, anti oksidan serta memiliki aroma khas segar bagi orang yang menyukai produk herbal. Melihat literatur tersebut, Yanti berfikir jika kandungan umbi teki berupa anti oksidan tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu pemutus mata rantai covid-19. Untuk memudahkan pemakaiannya, kemudian dibuatlah sabun anti septik yang bisa juga digunakan untuk mensosialisasikan akan adanya gerakan menjaga kebersihan melalui mencuci tangan. Selain untuk mencuci tangan, sabun tersebut juga bisa digunakan untuk seluruh tubuh.
“Berdasarkan kandungan anti oksidan, anti microba, dan anti bakteri yang terkandung dalam umbi rumput teki, kami berharap sabun tersebut mampu membersihkan kuman pada tangan dan memutus mata rantai penyebaran covid 19,” jelas Yanti.
Selain tim dari Unesa, proses pembuatan sabun ini juga menggandeng konsultan sebagai ahli dalam pembuatan sabun, serta memberdayakan remaja-remaja masjid dalam proses pembuatan, pencetakan, pemotongan serta pengemasan. Saat ini, produk sabun anti septik dari umbi rumput teki diserahkan kepada LPPM UNESA kemudian didistribusikan oleh Unesa Crisis Centre (UCC) kepada masyarakat.
Saat ini, produk sabun ini telah didistribusikan kepada masyarakat di wilayah perumahan Sidokare Sidoarjo, masyarakat binaan seperti di wilayah eks lokalisasi dolly, masyarakat di wilayah Pondok Maritim, serta jamaah masjijd Al Ukhuwah Pondok Maritim. (lintang/ay)