close

Raudhatul Jannah Harumkan Nama Unsyiah di Ajang Pilmapres Nasional

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala atas nama Raudhatul Jannah, berhasil mengharumkan nama Unsyiah di tingkat nasional dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Beprestasi (Pilmapres). Raudha berhasil masuk babak final dalam ajang ini dan meraih peringkat 9 dari 20 mahasiswa program sarjana lainnya seluruh Indonesia.  (Banda Aceh, 14 September 2020).

Wakil Rektor III Unsyiah Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC mengatakan, dirinya merasa sangat bersyukur atas pencapaian yang diraih Raudha sebagai mahasiswa prestasi tingkat nasional. Dulunya, ajang ini bernama Mahasiswa Teladan. Semenjak pergantian nama tersebut, mahasiswa Unsyiah belum pernah lagi muncul dalam ajang ini di tingkat nasional.

Oleh sebab itu, Alfian menilai, keberhasilan Raudha ini adalah sebuah kebanggaan bagi Unsyiah. Keberhasilan ini, tambah Alfiansyah, mampu menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa Unsyiah lainnya untuk terus berprestasi di tingkat nasional.

“Sejak perubahan menjadi mahasiswa berprestasi, baru ini kita bisa masuk final. Bisa mendududuki posisi sembilan, jadi ini prestasi yang patut disyukuri. Terutama Unsyiah, yang telah lama merindukan prestasi-prestasi seperti ini,” ucap Alfiansyah.

Baca Juga :  SI-ASIN, Gagasan Mahasiswa ITS untuk Pantau Sebaran Vaksinasi Covid-19

Ketua Pembina Kegiatan Kemahasiswaan Dr. Marwan, S. Si, M.T., IPM menjelaskan, keberhasilan Raudha masuk ke babak final Pilmapres merupakan capaian yang luar biasa dan patut diapresiasi.

“Raudha telah melewati proses yang panjang hingga berhasil di tahap ini. Jadi ini keberhasilan yang patut kita apresiasi,” ucap Marwan.

Pemilihan mahasiswa berprestasi adalah kompetisi yang sangat bergengsi di lingkungan mahasiswa. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Seleksi dilaksanakan secara bertahap, di mulai dari tahap universitas, wilayah, dan nasional.

Setiap peserta harus mengikuti beberapa tahapan penilaian sebelum sampai di tingkat nasional, yaitu mulai dari  capaian prestasi selama aktif sebagai mahasiswa di perguruan tingginya. Mahasiwa juga mengikuti seleksi bahasa Inggris, dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan bahasa Inggris dari peserta.

“Hal ini sudah pasti harus dipenuhi oleh peserta, dikarenakan mahasiswa berprestasi memang dituntut untuk bisa berbahasa asing,” ucap Marwan.

Baca Juga :  Pentingnya Pelatihan Pitching untuk Insan Dikti Perguruan Tinggi

Setelah lolos tahap ini, selanjutnya peserta diwajibkan untuk mengirimkan Gagasan Kreatif ilmiah. Pada tahapan ini, Raudha mengusulkan gagasannya dengan judul “Sistem Layanan Konsultasi Online di Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Unsyiah untuk Mendekatkan Layanan kepada Masyarakat Korban Kekerasan Seksual di Provinsi Aceh”.

“Dari hasil penilaian tahap tersebut, Raudha dinyatakan lolos ke babak final mewakili Provinsi Aceh untuk bersaing di tingkat nasional,” ucap Marwan.

Adapun penilaian babak final, Raudha dinilai dalam beberapa katagori di antarannya penilaian presentasi bahasa Inggris, penilaian kerja sama tim atau FGD, validasi capaian prestasi atau wawancara/presentasi dari capaian prestasi yang diraih oleh mahasiswa bersangkutan, dan terakhir penilaian presentasi gagasan kreatif yang diusulkan.

“Semoga prestasi Raudha ini bisa memotivasi mahasiswa Unsyiah lainnya, sehingga bisa mengharumkan nama Unsyiah dan Aceh khususnya di tingkat nasional,” pungkas Marwan.