close

Program Abmas ITS Bantu Digitalisasi Pemasaran dan Operasional UMKM

(dari kanan) Ika Nurkasanah SKom MSc, Pemilik UMKM Shantika Fashion, Shanty Octavia Utami, staf UMKM Shantika Fashion, dan mahasiswa KKN Abmas ITS selepas acara pendampingan praktik pemasaran dan operasional digital

Surabaya, ITS News — Digitalisasi memberikan beragam keuntungan di berbagai lini termasuk bidang pemasaran dan operasional. Untuk itu, Program Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berupaya meningkatkan strategi pemasaran dan operasional Unit Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Shantika Fashion lewat penerapan teknologi digital.

Koordinator Lapangan Abmas, Ika Nurkasanah SKom MSc menjelaskan, pada era digitalisasi saat ini pemasaran semakin mudah dengan adanya platform daring. Ika melihat, hal ini dapat memberikan pelbagai manfaat bagi UMKM, khususnya bagi Shantika Fashion dalam segi pemasaran produk.

Ia melanjutkan, UMKM yang dimiliki Shanty Octavia Utami ini memproduksi batik dan baju ecoprint yang ramah lingkungan. Nilai tambah tersebut sangat disayangkan apabila tidak dipromosikan baik. “Oleh karena itu, kami ingin meningkatkan minat dan wawasan khalayak luas mengenai produk Shantika Fashion yang peduli akan kelestarian lingkungan,” terangnya.

Baca Juga :  Langkah Gemilang Dosen ITS Raih Anugerah Ikon Prestasi Pancasila 2023

Bersama dengan sembilan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ITS, tim abmas melakukan pendekatan dengan design thinking untuk memastikan ketepatan dari solusi yang ditawarkan. Metode tersebut meliputi beberapa tahap seperti emphasize, defineideate, prototype, dan testing yang menyesuaikan kondisi dari UMKM Shantika Fashion. 

Pendampingan yang dilakukan turut meliputi pencerdasan staf dari UMKM Shantika Fashion mengenai strategi pemasaran yang digunakan oleh Abmas ITS

Salah satu mahasiswa KKN yang terlibat, Ghifary Muhammad mengungkapkan bahwa UMKM ini belum efektif dalam melakukan pemasaran digital serta proses operasionalnya masih manual dan rentan terhadap kesalahan. Dari masalah tersebut dibuatlah solusi pada bidang pemasaran lewat penggabungan antara pemasaran digital dan penjualan digital

Sedangkan pada permasalahan operasionalnya tim abmas membuat aplikasi low code agar mempermudah proses pencatatan jumlah maupun harga bahan baku. “Terdapat pula fitur pemindaian barcode untuk mempermudah pembacaan jenis bahan baku yang telah dikategorikan sesuai dengan jenisnya,” ujarnya. 

Beberapa solusi yang telah rancang kemudian dipaparkan kepada pihak UMKM untuk menarik umpan balik untuk penyesuaian lebih lanjut. Hal ini dilakukan agar nantinya produk akhir yang didesain oleh Abmas ITS sesuai dengan kebutuhan dari mereka. Terakhir, dilakukan pemaparan dan pendampingan hasil produk akhir kepada UMKM Shantika Fashion pada Jumat (9/6) lalu.

Baca Juga :  Kembali Berjaya, Ichiro ITS Juarai Kompetisi Robot di Belanda

Selama masa uji coba, strategi pemasaran ini mampu memberikan hasil yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan pengikut baru sejumlah 818 pada platform TikTok dan Instagram. Selain itu, dari unggahan video promosi yang telah dibuat oleh tim Abmas pada platform TikTok mendapatkan jumlah penonton maupun tayangan ulang sebesar 30.485.

Tampilan aplikasi yang dapat diakses baik dari laptop maupun gawai untuk mempermudah pencatatan bahan baku dan produk dari UMKM Shantika Fashion

Mahasiswa Departemen Sistem Informasi angkatan 2020 ini menambahkan, peninjauan akan tetap dilakukan dalam sebulan ke depan untuk melihat tingkat keefektifan dari pengaplikasian teknologi digital ini. “Selain itu, kunjungan akan dilakukan untuk menjawab beberapa masalah atau pertanyaan yang timbul dari UMKM Shantika Fashion seputar penggunaan aplikasi dan metode pemasaran tersebut,” tandasnya. (HUMAS ITS)