Mengoptimalkan Program MBKM Mandiri di Daerah Kepulauan
Ambon, Kemendikbudristek – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) telah memberikan dampak positif bagi sistem pendidikan tinggi di Indonesia sejak diluncurkan pada tahun 2022. Salah satu aspek penting dari program ini adalah kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri melalui kegiatan magang. Namun, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XII, yang meliputi daerah kepulauan Maluku dan Maluku Utara, menghadapi tantangan unik dalam pelaksanaan program ini.
Salah satu kendala utama yang dihadapi perguruan tinggi di Maluku dan Maluku Utara adalah minimnya industri di wilayah tersebut. Hal ini membuat mahasiswa kesulitan mendapatkan pengalaman magang yang relevan di daerah mereka sendiri. Kurangnya industri lokal ini membatasi peluang mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan magang, yang merupakan komponen penting dari MBKM.
“Kita di Maluku dan Maluku Utara tidak memiliki banyak industri, terutama industri pengolahan yang jumlahnya sangat terbatas,” ujar Jantje Eduard Lekatompessy, Kepala LLDikti XII.
Untuk mengatasi kendala ini, salah satu solusi yang diusulkan adalah mengirim mahasiswa untuk magang di luar Maluku. Langkah ini memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman industri yang berharga dalam keterbatasan industri lokal. Dengan demikian, perguruan tinggi di Maluku dan Maluku Utara tetap dapat berpartisipasi penuh dalam program MBKM, yakni memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar dan bekerja di lingkungan industri.
Namun, kendati terbatas, bukan berarti tidak ada kesempatan magang di dalam wilayah Maluku dan Maluku Utara sendiri. Misalnya, program magang mandiri yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Abdul Azis Kataloka (Alazka), yang melibatkan 200 mahasiswa dalam Program Magang Mandiri angkatan 2024.
Selain magang, MBKM juga mendorong kegiatan studi independen sebagai alternatif. Studi independen memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk mengejar proyek-proyek yang relevan dengan minat dan tujuan karier mereka. Dengan bimbingan yang tepat dari dosen, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses di dunia kerja.
Salah satu penelitian yang sedang berjalan dilakukan oleh Universitas Darussalam. Bermitra dengan kelompok tani, lima mahasiswa semester 6 di Universitas Darussalam meneliti manfaat dan mengolah limbah pertanian. Limbah pertanian berupa sisa-sisa panen dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik. Alasan untuk membuat pupuk organik adalah karena selama hampir dua tahun ini terjadi kelangkaan pupuk bagi petani. Sehingga, perlu alternatif untuk menopang usaha petani. Pupuk organik diolah secara inkubasi menggunakan regulator atau bahan pengurai Probiodex, kemudian diaplikasikan pada tanaman cabe. Tanaman cabe dipilih karena merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar di Maluku, terutama di ibu kota Provinsi Maluku, Kota Ambon.
Untuk memastikan keberhasilan implementasi MBKM di Maluku dan Maluku Utara, dukungan dari pemerintah sangat penting. Hibah dan dana stimulus dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dapat membantu perguruan tinggi di Maluku dan Maluku Utara mengatasi keterbatasan mereka. Dengan dukungan finansial, perguruan tinggi dapat mengembangkan program-program magang dan studi independen yang lebih baik dan lebih inklusif.
Secara berturut-turut pada tahun 2022, 2023, dan 2024, Universitas Halmahera (UNIERA) mendapatkan penghargaan dari LLDikti XII sebagai Perguruan Tinggi Swasta Terbaik yang aktif menerapkan kebijakan MBKM. UNIERA menjadi Perguruan Tinggi Swasta Terbaik dari 46 perguruan tinggi swasta yang ada di Maluku dan Maluku Utara.
Program MBKM memberikan peluang besar bagi perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi industri. Meskipun menghadapi tantangan unik, daerah kepulauan seperti Maluku dan Maluku Utara dapat menemukan solusi kreatif untuk memastikan mahasiswa mereka mendapatkan manfaat penuh dari program ini.
Kebijakan MBKM merupakan kebijakan dari Kemendikbudristek untuk mendorong transformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia agar menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan lingkungan dan zaman. Sementara, MBKM Mandiri adalah bentuk kegiatan MBKM yang dijalankan secara mandiri dan berkelanjutan oleh perguruan tinggi dalam rangka membangun ekosistem merdeka belajar.
“Harapan saya adalah mari kita berbenah karena ini belum berakhir. Kita sepakat untuk teruskan MBKM, lanjutkan MBKM, artinya bahwa harapan ini kita jaga dan pasti punya mimpi ke depan kalau kampus yang baik dengan melaksanakan MBKM,” tutur Jantje.