KKN Abmas ITS Manfaatkan Limbah Organik untuk Budidaya Cacing
Ketua tim KKN Abmas, Dr Ir Totok Soehartanto DEA (enam dari kiri) bersama tim dan warga Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang
Kampus ITS, ITS News — Meningkatkan ekonomi lewat produksi pertanian dan peternakan tentunya memberikan dampak positif dan juga menghadirkan tantangan baru berupa limbah organik. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berinisiatif mengatasi masalah ini dengan mengolah limbah organik melalui program Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) untuk budidaya cacing.
Ketua tim KKN Abmas, Dr Ir Totok Soehartanto DEA, mengungkapkan bahwa limbah organik di Desa Ngabab, Kabupaten Malang, berasal dari sisa sayuran dan buah-buahan setelah panen serta kotoran sapi. Limbah tersebut memiliki potensi mencemari lingkungan karena dibuang langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan. Dengan itu, ITS berinisiatif menciptakan solusi berkelanjutan terhadap dampak negatif yang ditimbulkan.
Usainya, proses budidaya dilanjutkan dengan perawatan yang teliti dengan cara menyirami tanaman setiap harinya dan memberikan pakan kepada cacing setiap tiga hari sekali. Penyiraman tersebut bertujuan untuk menjaga kelembapan media budidaya. “Sementara itu, pemberian makan kepada cacing dilakukan sebagai sumber nutrisi bagi mereka,” tambah Kepala Departemen Teknik Instrumentasi ITS.
Dengan menerapkan manajemen budidaya cacing, tim KKN Abmas dengan anggota lima dosen dan enam mahasiswa ini berhasil menghasilkan daging cacing dengan kadar protein sekitar 70 persen dan animo yang stabil. Kandungan tersebut dapat digunakan sebagai alternatif pakan ikan dan obat tifus. Selain itu, media budidaya cacing yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan dianggap mampu memberikan nutrisi berlimpah kepada tanaman.