UGM dan MIT-REAP Luncurkan “Indonesia Deeptech Innovation Hub” – Pertama di Indonesia!
Yogyakarta, UGM – Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Massachusetts Institute of Technology – Regional Entrepreneurship Acceleration Program (MIT-REAP) meluncurkan Indonesia Deeptech Innovation Hub, wadah inovasi berbasis teknologi mendalam (deeptech) pertama di Indonesia. Acara launching digelar pada Selasa (27/05), di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, menandai babak baru kolaborasi riset dan kewirausahaan teknologi tinggi di Tanah Air.
Kolaborasi Strategis untuk Ekosistem Deeptech
Peluncuran ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Wakil Rektor UGM, Danang Sri Hadmoko, dan Champion MIT REAP Indonesia, Prof. Nizam. Dalam sambutannya, Dirjen Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan, Teknologi, dan Saintek (Kemdiktisaintek), Fauzan Adziman, menekankan pentingnya inisiatif ini dalam mempercepat transformasi teknologi Indonesia.
Berbagi pengalamannya membangun startup Alloyed di Inggris, Dirjen Fauzan menyoroti betapa krusialnya menumbuhkan startup deeptech di Indonesia. “Deeptech bukan sekadar riset—ia adalah komersialisasi teknologi yang lahir dari proteksi kekayaan intelektual. Dengan mendaftarkan IP, Anda mengunci teknologi itu untuk perusahaan Anda sendiri, dan nilai tambahnya akan eksponensial karena ini adalah teknologi baru,” ujar Dirjen Fauzan. “Dengan mendaftarkan IP, kita mengamankan nilai ekonomi teknologi tersebut untuk Indonesia. Nilai tambahnya bisa mencapai 10-100x dibanding teknologi konvensional.”
Wakil Rektor UGM, Danang Sri Hadmoko, menyatakan, “Kami di UGM menyambut baik peran GIK sebagai fasilitator untuk ekosistem ini,” lanjut Wakil Rektor Danang. “Ke depan, akan diselenggarakan berbagai program reguler dan kegiatan pendukung lainnya untuk mendukung misi pengembangan deeptech di Indonesia.”
Fokus pada Hilirisasi dan Pembiayaan Riset
Lalu, program apa saja yang akan diadakan di dalam hub ini?
Prof. Nizam selaku Champion MIT REAP di Indonesia, menyatakan bahwa “Indonesia Deeptech Innovation Hub dirancang sebagai platform kolaborasi antara akademisi, industri, pemerintah, dan investor untuk pengembangan solusi berbasis deeptech, contohnya bidang kesehatan, kecerdasan buatan, bioteknologi, dan energi terbarukan.”
Secara spesifik, Marina Kusumawardhani, Project Manager MIT REAP di Indonesia, menyatakan beberapa program konkret yang akan dilakukan hub ini:
- Akselerasi startup deeptech dengan pendampingan dari MIT dan UGM.
- Kolaborasi riset deep tech antara UGM dan MIT (dan Harvard).
- Pengadaan event dan forum untuk menyebarluaskan kesadaran mengenai deeptech ke generasi muda (mahasiswa) dan para pendiri startup.
- Pelatihan komersialisasi riset untuk peneliti dan pengusaha.
- Jaringan pendanaan yang menghubungkan inovator dengan investor global.
Khusus mengenai kolaborasi riset deeptech antara UGM dan MIT, telah diadakan simposium di Engineering Research and Innovation Center (ERIC) UGM sehari sebelumnya. Simposium yang diikuti oleh para peneliti bersama industri ini membahas kolaborasi riset yang memungkinkan antara UGM dan MIT, dengan dukungan 17 industri di Indonesia,” ujar Prof. Deendarlianto dalam sesi talkshow “Deep Tech Ecosystem in Indonesia” sebelumnya.
“Para peneliti juga harus diberikan pelatihan komersialisasi riset di UGM”, ujar Prof. Kuwat Triyana di sesi talkshow tersebut, “Agar risetnya tidak hanya terbatas di level manuskrip/proposal saja, tapi memang benar-benar bisa diimplementasikan di industri.”
Satgas Ekosistem Inovasi: Dukungan Pemerintah
Untuk memperkuat misi “ekosistem inovasi deeptech” ini, Dirjen Fauzan juga mengumumkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pengembangan Ekosistem Inovasi di bawah Dirjen Risbang Kemdiktisaintek. Satgas ini bertujuan mempermudah konsolidasi antara industri (hilir) dan pembiayaan riset (hulu). “Kami juga sedang berkoordinasi dengan LPDP dan mitra strategis lainnya untuk mendukung pendanaan riset deeptech yang akan bermanfaat bagi industri di Indonesia,” tambah Dirjen Fauzan.
Kehadiran Indonesia Deeptech Innovation Hub dan Satgas Ekosistem Inovasi menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia serius dalam membangun ekonomi berbasis pengetahuan dan riset teknologi. Dengan dukungan MIT REAP, UGM, dan pemerintah, harapannya Indonesia dapat melahirkan startup-startup berikutnya di bidang teknologi mendalam. Negara-negara Asia lainnya seperti China dan India telah mengadopsi deeptech dalam beberapa tahun terakhir, dan terbukti menempatkan mereka dalam posisi bersaing dengan AS dan Eropa, kini adalah saatnya Indonesia mengejar jalur yang serupa.