Ubah Polusi Jadi Solusi, Inovasi Mahasiswa IT PLN: SAQE Lolos Pimnas 2024
Jakarta terus menduduki peringkat teratas sebagai salah satu kota paling berpolusi di dunia. Permasalahan ini membuat lima mahasiswa Institut Teknologi PLN berusaha menciptakan inovasi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tim yang beranggotakan, D. Muhammad Nur Aqsah. A, Muh. Shafwan Hadi, Bonar Parluhutan, Nur Arifah Azzahra, dan Rury Dwi Septianda mencetuskan inovasi berupa alat peningkat kualitas udara berbasis energi terbarukan yang mereka beri nama SAQE (Solar Air Quality Enhancer). Inovasi tersebut membawa mereka lolos pada ajang kompetisi Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) 37 tahun 2024.
Bonar, anggota tim SAQE, yang merupakan pencetus ide alat tersebut mengatakan, “Kami menciptakan inovasi SAQE ini karena kondisi polusi Indonesia yang kian memburuk. Sebagai generasi muda kami juga sadar bahwa kami memiliki peran untuk peduli terhadap bumi kita. Inovasi inilah cara kami berkontribusi terhadap lingkungan.”
Pada dasarnya, SAQE adalah sebuah alat peningkat kualitas udara yang dapat digunakan di ruang belajar terbuka di Jakarta. Prototipe ini menggunakan tiga tahap penyaringan: pra-filter, HEPA filter, dan karbon filter untuk menghasilkan udara yang lebih bersih. Dengan menggunakan panel surya, prototipe ini dapat beroperasi tanpa sumber daya eksternal dan dapat digunakan di area yang sangat padat serta di lembaga pendidikan seperti ruang belajar terbuka.
Bagi kelompok SAQE, penerapan alat ini penting untuk ruang terbuka di Jakarta. Hal ini dikarenakan ruang terbuka di Jakarta memiliki pemanfaatan yang cukup banyak. “Pemanfaatan ruang terbuka saat ini digunakan oleh berbagai kalangan usia untuk keperluan belajar hingga berwisata. Penerapan SAQE membantu meningkatkan kualitas udara pada ruang terbuka tersebut. Dengan udara yang bersih akan membuat masyarakat lebih nyaman beraktivitas di ruang terbuka,” terang Bonar.
Lima mahasiswa dibawah bimbingan Albert Gifson Hutajulu, S.T., M.T. ini menghasilkan produk yang memiliki kebaruan inovasi di antaranya kemandirian produk yang dapat beroperasi tanpa listrik PLN melainkan menggunakan panel surya. Inovasi ini memungkinkan alat untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan di Jakarta berupa panas matahari.Produk inovasi ini juga menunjukkan komitmen tim untuk menghasilkan produk ramah lingkungan dengan menggunakan energi terbarukan.
Keunggulan lainnya, filter yang digunakan dalam produk ini, yakni pre filter, HEPA filter dan karbon filter membuat udara yang dihasilkan jauh lebih bersih dari udara sekitar. Penggunaan dua exhaust fan dalam produk juga berfungsi untuk menghisap udara kotor dan mengeluarkan udara bersih sehingga proses filtrasinya lebih cepat.
Untuk jangka panjang tim SAQE berharap, produk ini dapat terus dikembangkan dengan baik sehingga dapat digunakan secara luas dan memberikan kontribusi positif untuk lingkungan. Selain itu, tim SAQE berharap melalui langkah yang mereka lakukan saat ini, generasi muda lain dapat turut berkontribusi untuk menjaga lingkungan sekitar, terutama permasalahan kondisi polusi udara di Jakarta ini. “Harapan kami adalah generasi muda semakin peduli terhadap lingkungan dan melakuk an kolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melakukannya?”
Siap Berkompetisi di PIMNAS 37
Lolos pada ajang bergengsi PIMNAS, tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi tim SAQE. Perjuangan dan dedikasi yang selama ini mereka kerahkan membuahkan hasil. Dimulai melalui riset mendalam selama dua minggu penuh terhadap topik yang ingin mereka bahas, mahasiswa jurusan teknik elektro ini tidak mengenal kata lelah untuk memaksimalkan usahanya meski berada pada tahun terakhir perkuliahan. Mengatur waktu dengan baik antara pengerjaan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan perkuliahan menjadi cara mereka untuk mengatasi tantangan tersebut.
Tidak hanya berhasil mengatasi kendala dalam pengerjaan proposal, tim SAQE bahkan berhasil meraih penghargaan PKM Award sebagai kelompok mahasiswa terkreatif pada PKM skema pendanaan dengan nilai terbaik bidang PKM KC pada Klaster IV (Empat).
Menjelang PIMNAS yang akan diadakan pada 14-18 Oktober 2024 di Universitas Airlangga, saat ini, tim SAQE tengah fokus pada pengerjaan poster produk, penulisan artikel ilmiah, dan latihan presentasi. Ketiga persiapan ini perlu mereka maksimalkan jika ingin meraih penghargaan di podium PIMNAS. Bagi tim SAQE kunci keberhasilan selama mengikuti ajang PIMNAS adalah memahami buku panduan.Terutama dalam tahapan pembuatan proposal PKM, mereka meyakini bahwa patuh pada peraturan dan memahami buku panduan dengan baik adalah kunci keberhasilan. Namun selain itu, kerja sama tim juga diperlukan karena dengan begitu satu anggota dengan yang lainnya dapat saling melengkapi.
Melalui kompetisi PIMNAS ini, tim SAQE berharap dapat memberikan kebanggan bagi kampus dan semua pihak yang telah mendukung mereka. Sebagai generasi muda Indonesia, tim SAQE juga percaya bahwa menorehkan prestasi merupakan cara mereka untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara. “Keinginan kami untuk berprestasi adalah untuk mengharumkan nama baik kampus dan berkontribusi pada bangsa ini. Semangat kami untuk berprestasi tidak terlepas dari dukungan orang terkasih kami sehingga kami ingin mengerahkan yang terbaik.”
Penulis:
Futihat Nurul Karimah – Mahasiswa Magang MSIB Ditjen Dikti, Batch 7