close

Tim Vajrayana Logawa dari Teknik Sipil UNEJ Sabet Juara 1 Nasional Kompetisi Jembatan Balsa BABNACO 2025

Jember, 4 Juni 2025 – Prestasi membanggakan kembali diukir oleh mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) di kancah nasional. Tim Vajrayana Logawa dari Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, berhasil meraih Juara Pertama dalam Balsa Bridge National Competition (BABNACO) 2025. Kompetisi ini merupakan salah satu rangkaian utama dari Civil Carnival ke-9 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tanggal 27-28 Mei 2025.

Tim Vajrayana Logawa terdiri dari tiga mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2023, yaitu M. Alfan Hidayat sebagai ketua tim, serta Lutfi Assuyudhus Suhur dan Moch. Alfarizki Samputra sebagai anggota. Kekompakan dan inovasi menjadi kunci keberhasilan mereka mengungguli puluhan tim dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.

BABNACO merupakan kompetisi desain jembatan balsa yang menantang mahasiswa untuk menerapkan ilmu ketekniksipilan dalam membuat struktur jembatan yang ringan namun mampu menahan beban maksimal.

“Kompetisi ini dimulai dengan fase penyisihan yang sangat ketat, diikuti oleh 70 tim dari universitas lain seperti UNS, UNNES, UGM, dan lainnya,” ungkap Alfarizki kala ditemui di FT UNEJ, Selasa (03/06/2025).

Pada fase final, seluruh finalis diuji kemampuannya dalam membuat proposal teknis, mempresentasikannya di hadapan dewan juri, serta melalui sesi tanya jawab yang mendalam.

Baca Juga :  Praktisi Mengajar:Hadirkan Inspirasi Kehumasan Bagi Mahasiswa UNSOED

Jembatan “Tirtamas” Kunci Kemenangan
Kunci kemenangan Tim Vajrayana Logawa terletak pada inovasi desain jembatan mereka yang diberi nama “Jembatan Tirtamas”. Menurut Moch. Alfarizki Samputra, salah satu anggota tim, keunikan desain mereka adalah penggunaan kombinasi jenis kayu balsa yang relatif berat. Meski menjadi jembatan terberat dengan bobot 27,93 gram.

“Ini merupakan salah satu momen paling berkesan bagi tim. Jembatan kami mampu menahan beban yang paling besar yakni 69 kilogram dan menjadi jembatan dengan efisiensi tertinggi pada tahap penyisihan,” jelas Alfarizki.

Kerja sama tim yang solid juga menjadi faktor penentu keberhasilan. Alfarizki menjelaskan bahwa sebelum perakitan, tim telah membagi tugas secara jelas, mulai dari pembuatan gambar desain, pengujian desain menggunakan perangkat lunak khusus, hingga tanggung jawab pembelian material kayu. Pembagian tugas ini memastikan proses perakitan berjalan lancar dan efektif.

Tantangan terbesar yang dihadapi tim adalah pelaksanaan babak final yang bersamaan dengan tenggat waktu penyerahan berbagai tugas besar perkuliahan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan strategi pembagian tugas yang cermat untuk persiapan final.

Baca Juga :  Bantu Warga Ngrendeng, ITS Kembangkan Aplikasi Smart Village

Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Alfarizki menuturkan bagaimana ilmu dari para dosen di Program Studi Teknik Sipil sangat fundamental dalam proses desain jembatan dan penyusunan proposal.

Fakultas Teknik UNEJ juga memberikan dukungan krusial berupa pendanaan sehingga tim dapat mengikuti kegiatan final di Purwokerto dengan lancar. Selain itu, Komunitas Ilmiah Sipil (KIS) UNEJ turut berperan aktif.

“KIS UNEJ juga menyediakan fasilitas untuk melakukan trial atau percobaan untuk desain jembatan kami, sehingga kami dapat memilih desain jembatan yang paling efisien,” tuturnya.

Sebagai penutup, Tim Vajrayana Logawa melalui Alfarizki menyampaikan pesan inspiratif kepada seluruh mahasiswa Universitas Jember. Ia mengajak rekan-rekannya untuk jangan pernah menyerah apabila mengalami kegagalan.

“Tetap semangat dan selalu banggakan nama Universitas Jember di kancah nasional maupun sampai internasional,” pesan Alfarizki.

Ia berharap prestasi timnya dapat memotivasi semua untuk terus bersemangat, berjuang, pantang menyerah, dan selalu berupaya mengharumkan nama Universitas Jember di kancah nasional maupun internasional. (dil/fzn)