Mawapres ITS Raih Juara Kedua di Pilmapres Nasional 2024
Tepy Lindia Nanta usai dinobatkan sebagai Juara II Mawapres jenjang Diploma di Pilmapres 2024
Kampus ITS, ITS News — Prestasi mengharumkan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dialah Tepy Lindia Nanta, mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi ITS, yang berhasil mengamankan predikat juara II kategori Diploma di ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Nasional 2024.
Untuk sampai di titik ini, Tepy mengaku bahwa langkahnya tidaklah mudah. Banyak hambatan yang mungkin dapat menggugurkannya dalam mencapai titik puncak ini. Namun, adanya dorongan dan motivasi dari berbagai pihak membuat Tepy yakin untuk menempuh proses panjang yang penuh akan suka dan duka.
Mahasiswa yang ahli di bidang video production itu menjelaskan bahwa ia memulai perjalanan panjang ini dengan mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi (mawapres) di tingkat fakultas dan institusi. Berjalan dengan lancar, mahasiswa angkatan 2022 tersebut berhasil lanjut untuk mewakili ITS di jenjang provinsi usai meraih peringkat I pada jenjang Diploma.
Kendati demikian, Tepy tidak berkecil hati. Putri dari pasangan Tohir dan Puji Astutik ini menganggap hal tersebut sebagai ajang untuk mengevaluasi diri. Menjadi satu-satunya perwakilan ITS di jenjang nasional, anggota tim ITS TV itu tancap gas dalam mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Alhasil, juara II berhasil dihadiahkan untuk Ibu yang Luhur ITS di ajang Pilmapres Nasional tahun ini.
Capaian unggulan juga didapatkannya dari pengalamannya menjadi pemateri dan moderator di seminar-seminar besar. Salah satu yang membanggakan, ketika Tepy diminta untuk mengisi materi teknologi dan inovasi mengenai lingkungan di Jambore Nasional Generasi Hijau (JNGH). Selain dua capaian tersebut, masih banyak lagi kegiatan dan aktivitas yang membantu Tepy dalam mengamankan predikat juara di Pilmapres 2024.
Produk tersebut memungkinkan petani untuk mengetahui pH, nutrisi, intensitas cahaya, suhu ruang, dan suhu air sehingga pertumbuhan tanaman dapat lebih terkontrol. Produk ini juga berbasis Internet of Things (IoT) yang memungkinkannya untuk dikontrol dari aplikasi. “Dengan adanya produk ini, harapannya para petani hidroponik dapat terbantu dalam melakukan pekerjaannya,” tutur mahasiswa yang juga aktif di bidang pengabdian masyarakat itu.
Dengan adanya predikat ini, ke depannya sulung dari dua bersaudara tersebut berharap dapat terus mengimplementasikan riset dan penelitian. Ia juga berharap dapat lebih banyak lagi berdampak ke masyarakat dan lingkungan sekitar, khususnya di bidang pendidikan, pertanian, dan kesehatan. (HUMAS ITS)