close

Dukung Penanganan Sampah, Poliban Pasang Sensor Pemantau Air Lindi Bertenaga Surya

Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) telah menurunkan alat pengukur kualitas air bertenaga surya ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih pada Jumat, 2 Mei 2025. Langkah ini merupakan bentuk kontribusi sekaligus tindak lanjut dari kerja sama antara Poliban dan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam menangani darurat sampah akibat penutupan TPAS oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak 1 Februari 2025.

Direktur Poliban, Joni Riadi, menjelaskan bahwa alat ini berfungsi untuk mendeteksi tingkat pencemaran air lindi di TPAS Basirih. “Kami menurunkan peralatan bertenaga surya yang merupakan hasil inovasi mahasiswa dan dosen, menggunakan dua baterai berkapasitas 200 ampere,” ujarnya.

Menurut Joni, teknologi berbasis energi terbarukan ini memungkinkan alat pendeteksi kualitas air beroperasi secara maksimal. Saat ini, sudah ada empat sensor yang dipasang di kolam limbah TPAS Basirih, dan akan ditambahkan beberapa sensor lagi. “Sensor yang telah terpasang berfungsi untuk memantau pH, suhu, total dissolved solids (TDS), dan tingkat kekeruhan air,” jelasnya.

Baca Juga :  Mahasiswa Akuntansi Poliban Harumkan Nama Kampus di Kejurprov Kalsel 2025

Menariknya, hasil monitoring ini dapat diakses secara daring melalui website milik Poliban yang dapat dibuka melalui perangkat Android. Artinya, pejabat Pemkot Banjarmasin dapat memantau kualitas air kapan pun dan dari mana saja.

Sementara itu, Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setdako Banjarmasin, Machli Riyadi, mengapresiasi kontribusi Poliban. Ia menilai keberadaan alat ini sangat penting dalam penanganan air lindi di TPAS Basirih. “Ada tujuh parameter yang harus kita penuhi sesuai peraturan Menteri Lingkungan Hidup. Peralatan dari Poliban ini sangat membantu,” ungkapnya.

Machli menambahkan bahwa Pemkot kini tengah melakukan pembenahan besar-besaran di TPAS, termasuk penanganan air lindi dari tumpukan sampah. “Harapannya, kolaborasi ini tidak berhenti di sini. Kami percaya SDM Poliban memiliki kapasitas untuk terlibat lebih jauh,” ujarnya.

Baca Juga :  115 Koprodi UNEJ Ikuti Sekolah Koprodi untuk Optimalkan Pengelolaan Program Studi

Sebagai kampus vokasi terbesar di Kalimantan Selatan, Poliban dinilai memiliki banyak inovasi yang dapat membantu Banjarmasin keluar dari kondisi darurat sampah. “Pak Wali Kota Muhammad Yamin HR juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata dari Poliban,” tutup Machli.