Deteksi Dini Karhutla: Tim Peneliti Poliban Terapkan Sistem Pemantauan Asap dan Api secara Otomatis di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
Tanah Bumbu – Sebagai bagian dari upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara dini, tim peneliti dari Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) telah melaksanakan pemasangan sistem deteksi asap dan api berbasis IoT di tiga titik strategis lahan perkebunan milik PT Buana Karya Bakti. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 7 hingga 9 Juli 2025, bertempat di tiga lokasi berbeda: Angsana, Sungai Cuka, dan Satui, wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Tiga unit alat berhasil dipasang dalam kegiatan ini, dengan dua titik memanfaatkan sumber daya listrik PLN, sementara satu titik lainnya menggunakan sistem pembangkit tenaga surya (solar panel) yang dirancang untuk dapat beroperasi secara mandiri di lokasi tanpa akses listrik. Setiap unit alat dilengkapi dengan kamera pengawas, sensor, dan konektivitas jaringan yang memungkinkan sistem untuk mengirimkan peringatan secara real-time apabila terdeteksi adanya indikasi asap atau api di area pengawasan.
Selama proses instalasi, tim Poliban mendapat pendampingan langsung dari Bapak M. Nur Rahim, selaku Supervisor IT PT Buana Karya Bhakti, yang memberikan dukungan teknis serta koordinasi di lapangan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kolaborasi antara Poliban, Minat Riset Saintek (Kemendiktisaintek), dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP – Kementerian Keuangan Republik Indonesia) dalam rangka pengembangan teknologi tepat guna untuk mitigasi bencana.
Tim peneliti yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri atas dosen dan teknisi dari Poliban, yaitu: Reza Fauzan, Abdul Rozaq, Effan Najwaini, Agus Pebrianto, Rahimi Fitri, dan Evi Widiastuti. Mereka telah merancang dan menguji perangkat ini melalui serangkaian simulasi dan pengujian laboratorium sebelum akhirnya diterapkan langsung di lapangan.
Menurut Reza Fauzan, kehadiran sistem ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendeteksi secara dini keberadaan asap atau api di lahan perkebunan, sehingga tindakan pencegahan dan penanggulangan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif. “Kami berharap teknologi ini dapat membantu pihak perusahaan dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran, sekaligus berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT Buana Karya Bakti atas kerja sama dan dukungan penuh yang telah diberikan selama proses pemasangan, serta atas kesediaannya menjadi lokasi implementasi awal dalam penelitian ini.