Kampanyekan Konservasi Mangrove untuk Peringati Hari Mangrove Sedunia
Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Reng Paseser bersama mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University gelar aksi kampanye konservasi mangrove. Kegiatan ini dilakukan di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, (26/7).
Mengambil tema “Konservasi Mangrove untuk Kesejahteraan Masyarakat dari Lokal untuk Global”, diharapkan Kabupaten Sumenep juga bisa ikut berkontribusi dalam konservasi mangrove untuk dunia. Mangrove Sumenep untuk Dunia.
“Kita sebagai warga pesisir hendaknya lebih paham akan pentingnya mangrove terhadap lingkungan pesisir. Dengan melakukan hal kecil ini, kita bisa memberikan dampak positif,” harap Maskur Riyanto, Ketua Pokmaswas Reng Paseser.
Fadel Abu Aufa, sekretaris dan ahli mangrove Pokmaswas Reng Passer menambahkan, “Kita sebagai manusia harus senantiasa menjaga keseimbangan alam, salah satunya dengan cara menjaga kelestarian lingkungan pesisir dengan menanam dan merawat mangrove kita.”
Henricus RO Tarigan, koordinator tim mahasiswa menyampaikan, “Ilmu yang didapatkan selama berkuliah tidak akan berguna apabila tidak diamalkan. Dan kami yakin sekecil apapun lanagkahnya akan memberikan dampak yang besar bagi lingkungan dan masyarakat.”
Adapun rangkaian acara pada aksi kampanye ini, meliputi aksi bersih sampah plastik di ekosistem mangrove, penanaman mangrove dan peluncuran program uji coba pembibitan mangrove menggunakan hormon auksin dan eco-polybag. “Kami berharap nantinya Desa Tanjung bisa menjadi pusat pendidikan rehabilitasi mangrove di Madura,” ucap Fery Kurniawan, dosen FPIK IPB University dan peneliti senior Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University.
Sebagai Ketua Tim Program Dosen Pulang Kampung IPB University, Fery menambahkan bahwa adanya rumah bibit mangrove dan pelibatan masyarakat akan menjamin program rehabilitasi yang berkelanjutan, dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Momentum hari mangrove sedunia ini diharapkan akan menjadi awal aksi-aksi konservasi mangrove berikutnya. Tidak hanya di Desa Tanjung, tetapi seluruh wilayah di Sumenep dan Madura. Mari selamatkan mangrove. Satukan hati untuk mangrove yang lestari,” tandasnya. (**/Zul)