close

Wamendiktisaintek Tinjau Dua Calon Lokasi Sekolah Garuda Baru di Kalimantan Utara, Gaungkan Sinergi Riset dan Pengembangan SDM Unggul Wilayah Perbatasan

Kalimantan Utara- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie melakukan kunjungan kerja ke dua perguruan tinggi di Kalimantan Utara, yaitu Universitas Borneo Tarakan (UBT) dan Universitas Kaltara (Unikaltar) di Tanjung Selor, dalam rangka meninjau calon lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru serta memperkuat ekosistem Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) di wilayah perbatasan, Jumat (11/7).

Wamen Stella menyampaikan kembali visi Presiden Prabowo Subianto terkait pendirian Sekolah Garuda sebagai institusi pendidikan menengah unggulan berbasis STEM yang akan mencetak generasi muda siap bersaing di tingkat global, namun tetap berpijak pada kepekaan lokal. Kaltara menjadi salah satu provinsi calon lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.

“Sekolah Garuda adalah bentuk nyata pemerataan akses pendidikan berkualitas. Presiden percaya bahwa talenta tersebar di seluruh pelosok Indonesia, dan tugas kita adalah menghadirkan peluang secara merata, termasuk di Kalimantan Utara,” ujar Wamen Stella.

Di Unikaltar, Wamen Stella berdialog dengan pimpinan kampus, dosen, dan mahasiswa terkait potensi riset unggulan. Rektor Unikaltar, Didi Adriansyah menyampaikan sejarah kampus yang telah berdiri sejak 2008 dan kini memiliki lima fakultas serta berbagai program studi, dengan mahasiswa dari berbagai pelosok, termasuk wilayah pedalaman dan perbatasan.

Kepala LPPM Unikaltar, Wahyudi memaparkan fokus riset kampus, terutama di bidang kemandirian pangan, energi terbarukan, dan pengembangan lahan basah, sejalan dengan Rencana Induk Penelitian yang menargetkan Universitas Kaltara sebagai Center of Excellence pada 2031. Unikaltar juga telah membentuk SDG Center yang mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan berbasis lokal.

Baca Juga :  Kemdiktisaintek Berikan Anugerah Diktisaintek 2024 kepada Pemangku Kepentingan Pendidikan Tinggi

Wamen Stella juga menekankan pentingnya motivasi personal dalam melakukan riset, sekaligus menjelaskan berbagai peluang pendanaan dari kementerian, mulai dari strategic grant call, pendanaan prototipe, hingga hibah riset mahasiswa. Wamendiktisaintek juga mengajak mahasiswa untuk terlibat aktif dalam riset, sebagai jalan membentuk kemampuan problem solving dan critical thinking yang kini sangat dibutuhkan di dunia kerja.

Pada Kunjungan Lokasi kedua, di UBT, Wamen Stella menyampaikan apresiasi terhadap riset-riset unggulan UBT meskipun usia kampus masih relatif muda. Wamen Stella menyoroti pengembangan Science Techno Park, klaster riset rumput laut, serta program Desa Energi Berdikari yang diinisiasi oleh mahasiswa bersama Pertamina Foundation.

Rektor UBT, para wakil rektor, dan dosen peneliti memaparkan sejumlah inovasi kampus, termasuk, Produk pangan lokal berbasis herbal, teknologi alat pertanian dan perikanan, Sistem akuaponik untuk percepatan penurunan stunting, serta pemanfaatan energi surya bagi petani pesisir.

Wamen Stella juga mendorong UBT membangun sistem informasi riset terintegrasi yang dapat diakses publik dan mitra industri agar ekosistem inovasi kampus semakin terbuka dan berdampak luas. Ia menyampaikan bahwa kementerian tengah mendorong hilirisasi riset dan kolaborasi universitas dengan industri, khususnya untuk mendukung kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.

Baca Juga :  Dukung Pengembangan Karier Dosen, Ditjen Diktiristek Buat Inovasi Layanan Sertifikasi Dosen

“UBT telah menunjukkan arah yang menjanjikan sebagai universitas berdampak. Kami ingin universitas daerah tidak hanya tumbuh, tapi juga menjadi pusat inovasi yang sejajar dengan kampus-kampus besar nasional,” ujar Wamen Stella.

Dalam kunjungan ini, Wamen Stella juga meninjau langsung tiga titik lahan calon pembangunan Sekolah Garuda Baru di Kaltara. Salah satu lokasi yang dinilai paling siap berada di kawasan bukit dekat kantor DPRD. Sekolah ini dirancang akan memiliki luas total 20 hektare, dengan pembangunan awal seluas dua hektare dan kapasitas hingga 480 siswa.

“Sekolah Garuda tidak hanya menyediakan pendidikan unggul, tapi juga menjadi wadah lahirnya pemimpin masa depan yang memahami akar lokal. Jika Kaltara terpilih, kami harap Universitas Kaltara dan UBT menjadi mitra aktif dari pembangunan hingga pelaksanaan program,” tambah Wamen Stella.

Di sisi lain, menurut Wamen Stella, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyatakan komitmennya dalam memperkuat pendanaan riset nasional dengan tambahan Rp1,8 triliun tahun ini.

Dengan kunjungan ini, pemerintah berharap ekosistem STEM di Kaltara semakin berkembang, dan mampu mencetak generasi muda yang unggul, berdaya saing, serta siap menggerakkan pembangunan dari daerah perbatasan.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekBerdampak
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif