close

Wamendiktisaintek Stella Christie Hadiri Seminar Nasional Dies Natalis ke-41 ISI Yogyakarta

Yogyakarta- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Tekniologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie menghadiri Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-41. Acara yang berlangsung di Concert Hall ISI Yogyakarta ini mengangkat tema “Art & Diplomacy: Memperkuat Jejaring Seni, Mewujudkan World Class University” sebagai bentuk komitmen kampus seni tertua di Indonesia dalam membangun jejaring seni tingkat global, Selasa (8/7).

Rektor ISI Yogyakarta, Irwandi dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema “ART & DIPLOMACY” dipilih sebagai representasi dari tekad ISI Yogyakarta untuk memperkuat jejaring seni demi mewujudkan kampus seni ini sebagai World Class University. 

“Di usia ke-41 ini, dengan posisi sebagai kampus seni pertama di Indonesia dan jumlah mahasiswa yang besar, ISI Yogyakarta harus melangkah lebih jauh agar semakin berdampak. Kami tetapkan tahapan menuju 2045 menjadi World Class University, dimulai dengan kiprah di Asia Tenggara pada 2028, lalu eksis di Asia pada 2036,” ujar Wamen Stella.

Baca Juga :  Mendiktisaintek Jelaskan Kebijakan Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan Kemdiktisaintek

Wamendiktisaintek dalam pidato utamanya mengangkat tema “Diplomasi Budaya dan Pendidikan Tinggi Seni di Indonesia”. Wamen Stella menekankan bahwa seni memiliki peran sentral dalam pembangunan bangsa, termasuk dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sains serta teknologi.

“Bangsa Indonesia mempunyai kekayaan seni dan budaya luar biasa yang bisa menjadi kekuatan diplomatik global. Struktur pengakuan dari mitra dan negara lain harus dibangun melalui perguruan tinggi sebagai garda terdepan diplomasi budaya,” tegas Wamen Stella.

Beliau juga menyoroti pentingnya teori dan portabilitas dalam mendukung penyebaran diplomasi budaya. “Seni dan budaya Indonesia harus diformalisasi dan diteliti di institusi pendidikan tinggi, agar bisa dikemas dalam bentuk portabel yang mudah disebarluaskan ke dalam dan luar negeri,” tambah Wamen Stella.

Baca Juga :  Kemdiktisaintek Luncurkan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2025

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arif Havas Oegroseno, juga menyoroti keragaman seni Indonesia sebagai aset diplomasi yang sangat potensial. 

“Kita perlu menciptakan mekanisme kampanye budaya Indonesia yang berkelanjutan di luar negeri. Saya mempunyai tantangan untuk ISI Yogyakarta agar merancang desain diplomasi budaya yang terstruktur agar dapat menjangkau dan dipahami oleh masyarakat global,” ujarnya.

Wamen Stella juga meresmikan Inagurasi Saraswati Green Environment, hasil kerja sama ISI Yogyakarta dengan mitra industri. Selain itu, Wamendiktisaintek turut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara ISI Yogyakarta dengan sejumlah mitra industri. Wamen Stella menegaskan bahwa seni bukan hanya instrumen diplomasi, namun juga berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif