Wamen Fauzan: Perbaikan Tata Kelola dan Inovasi menjadi Kunci Perkembangan Pendidikan Vokasi
Cikarang-Perguruan tinggi vokasi memegang peranan strategis dalam mencetak sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi dan sesuai dengan kebutuhan industri di Indonesia. Namun, pemerintah dan kampus perlu bekerja sama untuk mengembangkan pendidikan vokasi.
Menurut data Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025, lebih dari 61 ribu siswa memilih Sarjana Terapan dan Diploma Tiga (D3) sebagai pilihan pertama. Angka ini menunjukkan seiring berjalannya waktu, minat terhadap pendidikan vokasi terus meningkat.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan mengajak politeknik swasta untuk tidak ragu berinovasi dan melakukan terobosan baru. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-2 dan Hari Ulang Tahun ke-3 Perkumpulan Politeknik Swasta Indonesia (Pelita Indonesia) di Politeknik Industri Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI), Selasa (20/5).
“Keunggulan apa yang kira-kira kita bisa tawarkan, kita harus menunjukkan keunikan dan keunggulan program studi ini. Coba konsentrasi dan lihat kembali program studi mana yang kira-kira perlu perlu perkuat keunggulannya,” ujar Wamen Fauzan.
Pendekatan kampus kepada mahasiswa juga tak luput dari sorotan Wamen Fauzan. Mahasiswa tidak hanya dididik untuk menjadi guru, tetapi juga supaya bisa mendirikan sekolah unggul.
Ketua Umum Pelita Indonesia, Akhwanul Akmal menyampaikan bahwa Rakornas kali ini akan menjadi momentum untuk mensyukuri kemajuan yang telah dicapai Pelita Indonesia selama tiga tahun ke belakang, sekaligus memantapkan kolaborasi di masa depan.
“Tema besar kita adalah ‘Penguatan Politeknik Swasta sebagai Kampus Berdampak’. Kami ingin mendorong agar politeknik swasta mampu memberi kontribusi lebih nyata bagi negeri ini,” ujar Akhwanul.
Tema Rakornas tersebut sejalan dengan visi Kemdiktisaintek untuk menjadikan pendidikan vokasi sebagai motor penggerak pembangunan daerah melalui riset, inovasi, dan kolaborasi dengan pemerintah serta dunia usaha.
Politeknik dan perguruan tinggi vokasi menjadi cerminan kampus berdampak yang adaptif, inovatif, dan inklusif terhadap mahasiswa. Pemerintah, kampus, industri, dan masyarakat dapat bergerak bersama untuk memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia, demi mewujudkan kemajuan daerah dan negara.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif