Wamen Fauzan: KKN Berdampak salah satunya KKN Tematik Literasi
Budaya literasi menjadi fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Dengan demikian, pengutan literasi nasional menjadi agenda staregis bagi seluruh lapisan masyarakat.
Data UNESCO 2022 memperlihatkan, dari 1000 warga Indonesia, hanya ada 1 di antaranya yang suka membaca. Di sisi lain, dalam survei Indeks Litrasi Nasional, secara keseluruhan minat baca masyarakat meningkat sebanyak 5,7 % di tahun 2024 dari tahun sebelumnya. Survei BPS 2024 juga menunjukan hanya 10% orang Indonesia yang suka baca.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan persentase anak yang dibacakan buku cerita/dongeng dan belajar/membaca buku anak usia dini yang dilakukan bersama orang tua/wali masih sangat kecil, yaitu berturut-turut hanya sekitar 17,21% dan 11,12%.
Di sisi lain, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia secara rutin melakukan survei untuk mengukur Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat. Hasil survei terbaru menunjukkan optimisme. Pada tahun 2023, TGM tercatat sebesar 66,77, naik 4,49% dari tahun sebelumnya yang berada di angka 63,90.
Setahun setelahnya, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) nasional tahun 2024 mencatat pencapaian luar biasa dengan skor 73,52, melampaui target 71,4 oleh perpusnas dan hasil tahun lalu yang berada di angka 69,42. Meski beberapa data menunjukan terdapat perubahan positif, namun upaya peningkatan literasi nasional perlu terus ditingkatkan.
Dalam sambutannya di perayaan hari jadi ke-45 Perpusnas, (14/5) Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan mengapresiasi program-program yang diluncurkan Perpusnas. Salah satu program yang mendapat atensi khusus Wamen yang juga Profesor di bidang bahasa Indonesia itu adalah KKN Tematik Literasi.
KKN Tematik Literasi menjadi program Perpusnas bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang melibatkan 22 perguruan tinggi.
Program KKN Tematik Literasi merupakan bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada penguatan budaya baca dan kecakapan literasi. Wamen Fauzan mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya institusi pendidikan tinggi, untuk berperan aktif dan membangun budaya literasi.
“Ini menjadi keprihatinan kita bersama. Literasi bukan hanya tanggung jawab perpustakaan, tetapi tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa,” ujarnya.
Tak lupa, dalam sambutan itu dirinya juga membagikan kisah pribadinya tentang perjalanan literasi yang membentuk kariernya sejak masa sekolah, sebagai gambaran pentingnya akses buku dan perpustakaan untuk membuka peluang masa depan.
“Perpustakaan adalah pusat ilmu pengetahuan dan literasi yang sangat penting bagi pembangunan sumber daya manusia. Saya mengajak seluruh pihak untuk mendukung program literasi sebagai bagian dari transformasi kampus berdampak,” ujar Wamen Fauzan.
Menurutnya, kampus tidak boleh terisolasi di menara gading, tetapi harus aktif berkontribusi bagi kehidupan sosial masyarakat. Ia menyoroti pentingnya kampus sebagai problem solver yang dapat membantu mengatasi masalah sosial, termasuk rendahnya budaya baca di Indonesia.
“Kampus harus menjadi bagian dari solusi bagi persoalan yang ada di masyarakat, salah satunya adalah masalah baca yang masih menjadi tantangan nasional. Terima kasih kepada Pak Kepala Perpustakaan dan semua relawan perpustakaan yang tanpa lelah berkontribusi menggerakkan literasi di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, mengatakan program inovasi ini menjadi langkah Perpusnas dalam penguatan kemitraan strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Dalam program ini, Perpusnas menggandeng sejumlah pihak, baik di pusat maupun di daerah, lembaga pemerintah maupun swasta, dan kelompok maupun perorangan.
“Kami memandang bahwa program mencerdaskan kehidupan bangsa adalah proyek besar bersama bangsa yang tidak hanya menjadi tugas sekelompok pihak, tetapi harus digarap secara gotong-royong,” pungkasnya.
Melalui momentum ini, Kemdiktisaintek dan Perpusnas mengajak seluruh elemen bangsa yakni pemerintah, kampus, komunitas, dan masyarakat, untuk bersama-sama memperluas akses literasi, menumbuhkan kebiasaan membaca, dan menciptakan generasi pembelajar yang unggul demi masa depan Indonesia.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologii
#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif