Wamen Fauzan hadiri penutupan Rakornas Forpimawa di IKN
Dirancang sebagai kota dunia untuk semua, Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat dijadikan perwujudan dari kemajuan Indonesia masa depan. Dengan keseimbangan ekologis dan teknologi yang baik, lanskap IKN menampakkan kesan hijau dan modern.
Keunggulan yang dimiliki IKN dan sekitarnya adalah aset yang perlu dirawat dan dikembangkan oleh anak bangsa. Dalam konteks ini lembaga pendidikan, termasuk pendidikan tinggi memiliki peran strategis untuk tidak hanya membentuk karakter tapi juga melatih keilmuan dan skil yang berguna untuk memastikan keberlanjutan.
Di sisi lain, dalam konteks persaingan global yang semakin ketat, pendidikan tinggi di Indonesia menghadapi tantangan besar untuk meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan.
“Masyarakat menuntut kompetensi yang lebih spesifik. Sementara kita masih mencetak sarjana-sarjana generik. Kampus kita jangan mau tertinggal dengan perkembangan yang ada” ujar Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan, dalam sambutannya di penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan tahun 2025, Sabtu (21/06).
Wamen Fauzan menyoroti banyak perguruan tinggi yang ada saat ini belum mampu memberikan kepastian waktu kelulusan yang jelas bagi mahasiswa, serta kecakapan hidup yang kerap menjadi pertanyaan orang tua.
“Forpimawa memiliki tanggung jawab besar untuk mendampingi dan mengarahkan mahasiswa di satuan pendidikannya masing-masing agar memiliki skil yang relevan,” ujar Wamen Fauzan.
Di tengah percepatan perkembangan teknologi dan perubahan dunia kerja, pendidikan tinggi Indonesia menghadapi tiga tantangan utama: (1) kesenjangan kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri, (2) rendahnya peringkat perguruan tinggi Indonesia di kancah global, dan (3) sistem pendidikan yang belum sepenuhnya berorientasi pada outcome.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) merumuskan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi lulusan. Salah satu program yang diluncurkan adalah peningkatan kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan industri, serta pengembangan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Ketua Forpimawa, Nur Subeki menambahkan, “Kami memiliki tanggung jawab untuk mendampingi mahasiswa agar mereka dapat memenuhi harapan bangsa dan orang tua.”
Nur juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah dalam mendukung pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, turut menyampaikan harapannya agar Forpimawa dapat mendukung pembangunan SDM di IKN.
“Kami telah memulai groundbreaking untuk empat universitas di IKN, salah satunya Universitas Gunadharma akan memulai perkuliahan September ini dengan 500 mahasiswa perdana. Kami juga sedang menjajaki program S2 bersama LPDP,” jelas Basuki dengan sesekali melempar candaan.
Di akhir acara, mantan menteri PUPR itu mengajak Wamendiktisaintek dan jajaran untuk melakukan penanaman pohon di kawasan taman bhinneka tunggal ika. “Kami wajibkan semua pegawai di sini dan juga tamu yang datang untuk menanam pohon di sini,” tambahnya.
Transformasi membutuhkan komitmen bersama, dengan semangat kolaborasi dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, Kemdiktisaintek mengajak semua pihak untuk bergerak bersama dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik. Mari kita dukung upaya ini agar generasi mendatang dapat memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman dan siap menghadapi tantangan global.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif