close

Wamen Fauzan: Dorong Diktisaintek Berdampak dengan Kolaborasi 

Jombang–Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan menyampaikan bahwa kampus harus memiliki semangat kolaborasi dan inklusivitas sebagai modal untuk kemajuannya. Hal ini disampaikannya dalam acara halalbihalal dan sarasehan Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur di Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (Unipdu) Jombang, Sabtu (26/4).

Wamen Fauzan menekankan LPTNU perlu melampaui fungsinya sebagai sekadar forum perguruan tinggi. Sebagai sebuah organisasi keilmuan, ia mendorong LPTNU untuk tetap memiliki visi besar yang dapat mendorong pendidikan tingginya sebagai motor penggerak perubahan menuju Indonesia Maju. Potensi yang dimiliki oleh masing-masing pendidikan tinggi di bawah ikatan LPTNU diharapkan terus berkembang dalam rangka berkontribusi pada masalah yang dihadapi masyarakat.

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) merencanakan program Diktisaintek Berdampak sebagai pengembangan dari Kampus Transformatif. Dalam program ini, fungsi sosial kampus dan kolaborasi lintas sektor ditekankan dalam mendorong kemajuan strategis masyarakat Indonesia.

Pendidikan tinggi harus responsif dan adaptif agar keberadaannya dapat mengantisipasi terjadinya perubahan. Wamen Fauzan meyakini, Indonesia akan menjadi negara hebat bila semua pihak bergerak bersama, terutama lewat inisiatif seperti Diktisaintek Berdampak.

Baca Juga :  Ditjen Dikti Dukung Upaya Kedaulatan Pangan Indonesia

“Saya yakin LPTNU dengan kekuatan yang dimiliki mampu menjawab dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi,” kata Wamen Fauzan.

Rektor Unipdu, Zulfikar As’ad, menyambut baik ajakan Wamen Fauzan. Ia menyatakan bahwa seluruh kampus, dimulai dari yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama, harus bersatu dan maju bersama.

“Ini adalah bentuk pertanggungjawaban kita terhadap masyarakat dan pemerintah,” ujar Zulfikar.

Senada dengan Wamen Fauzan dan Rektor Unipdu, Ketua LPTNU Jawa Timur, Junaidi Mistar, menekankan bahwa diperlukan kolaborasi untuk mewujudkan kemajuan perguruan tinggi, terutama Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Salah satu caranya adalah melalui kebijakan yang strategis.

“Diperlukan kebijakan dari Kemdiktisaintek terkait perguruan tinggi swasta untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Sampaikan aspirasi Bapak-Ibu kepada Wamen Fauzan yang hadir hari ini,” dorong Junaidi.

Selain itu, Ketua PWNU Jawa Timur, Abdul Hakim Mahfudz yang diwakili Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur, Wafiyul Ahdi, menyatakan bahwa kampus binaan LPTNU harus melakukan eksplorasi potensi.

Baca Juga :  Bekerjasama dengan KBRI Ankara di Turki dan Universitas Brawijaya, Pelaksana Program IISMA Menyelenggarakan Pre-Departure Briefing

“Perguruan tinggi Nahdlatul Ulama harus berkolaborasi, saling membantu, dan mengembangkan diri bersama sehingga bisa menjadi perguruan tinggi yang unggul,” ujar Abdul Hakim.

Sebagai penutup, Wamen Fauzan mendorong LPTNU untuk membangun ekosistem antarkampus yang berbasis riset serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan dunia industri untuk menjawab masalah yang tengah berkembang di wilayah masing-masing.

“Inilah yang disebut Pak Menteri sebagai Diktisaintek Berdampak, di mana perguruan tinggi bisa berperan secara strategis sebagai problem solver bagi masyarakat,” ujar Wamen Fauzan.

Turut menghadiri acara antara lain Ketua Yayasan Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (Yapetidu), Zaimuddin W. As’ad, Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Muhammad Faqih, dan Sekretaris LPTNU Jawa Timur, Winarto Eka Wahyudi.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif