Wamen Diktisaintek : Kemajuan Iptek Juga Harus Diimbangi Nilai Spiritualitas dan Kemanusiaan
Jakarta-Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie hadir dalam Peringatan Jejak Perjalanan Spiritual dan Kontribusi Pemikiran Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Nasaruddin Umar bertajuk “Menjaga Jejak, Merawat Cahaya: Merangkai Spiritualitas dalam Simfoni Jiwa Para Perindu” di Masjid Istiqlal, Sabtu (28/6).
Dalam acara yang menjadi bagian dari perayaan ulang tahun ke-66 KH. Nasaruddin Umar, dilakukan pula peluncuran Program Nasaruddin Umar Office (NUO) serta tiga inisiatif wakaf produktif: Nuo Trust Fund, Nuo Endowment Fund, dan College Health International. Acara ini turut diwarnai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Nuo Trust Fund dan Star Asset Management, yang menjadi komitmen bersama dalam mendorong penguatan wakaf berbasis syariah dan pengelolaan modern pasca pandemi. Selain itu, dalam kesempatan ini juga digelar NUO Harmony Award, Launching Tafsir Teosofi Najda, serta Pertunjukan Jejak Cahaya.
Wamen Stella mengapresiasi dedikasi KH. Nasaruddin yang bersemangat dalam menumbuhkan kolaborasi dalam mendukung literasi spiritual dan pendidikan berbasis kebangsaan.
“Kemdiktisaintek memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada KH. Nasaruddin yang berperan besar dalam membangun dialog lintas agama dan memperkuat fondasi kebangsaan,” ujar Wamen Stella.
Wamendiktisaintek menyatakan bahwa Program NUO mencerminkan semangat baru dalam pendidikan tinggi. Membangun bangsa bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga soal menjaga cahaya nilai-nilai luhur. Di tengah arus modernitas, kita butuh ruang-ruang yang menumbuhkan kebijaksanaan, mengakar pada spiritualitas, dan terbuka pada kemajuan. NUO hadir sebagai simpul harapan tersebut.
“Program seperti NUO sangat selaras dengan arah transformasi pendidikan tinggi Kita saat ini, yang tidak hanya menekankan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga mengakar kuat pada nilai-nilai spiritualitas dan kemanusiaan. Kami mendukung penuh inisiatif ini sebagai salah satu ruang strategis membangun generasi pemikir yang utuh, ilmiah dan berjiwa,” ungkap Wamen Stella.
Sesi diskusi menghadirkan panelis lintas sektor antara lain Dewan Pengarah NUO Trust Fund, Muhammad Ali, Peneliti Wakaf Tunai dan SDM, Jainal Efendi, Analis Direktorat Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dien Sukmarini, dan Direktur Utama Star Asset Management, Hanif Mantiq. Diskusi ini membahas pentingnya digitalisasi dalam memperluas akses wakaf produktif, menjadikannya instrumen keuangan sosial yang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai penutup, digelar persembahan karya visual digital bertajuk “Jejak Cahaya” sebagai apresiasi atas dedikasi KH. Nasaruddin. Karya ini merepresentasikan perjalanan intelektual dan kontribusinya terhadap perkembangan Islam moderat di tingkat nasional dan global. Acara ini juga menjadi simbol transformasi gerakan wakaf dan spiritualitas di Indonesia, yang lebih inklusif, transparan, dan berdampak nyata bagi pembangunan peradaban.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif