Transformasi LPDP: Mendiktisaintek Dorong Dana Abadi untuk Cetak SDM dan Riset Unggulan Nasional
Jakarta-Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menegaskan arah baru pengelolaan dana abadi pendidikan, riset, dan kebudayaan ditujukan untuk mendukung delapan industri strategis nasional. Transformasi ini menitikberatkan pada efektivitas beasiswa dan sinergi program lintas kementerian. Hal tersebut disampaikan Mendiktisaintek dalam Rapat Dewan Penyantun Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Kantor Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kamis (31/7).
Rapat yang dipimpin oleh Menko PMK Pratikno tersebut dihadiri sejumlah menteri terkait lainnya antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta para direktur jenderal dan pimpinan lembaga riset.
Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto memaparkan kinerja pengelolaan dana abadi pendidikan yang kini mencapai Rp154,11 triliun dengan komitmen efisiensi dan dampak maksimal.
Agenda utama rapat meliputi evaluasi program LPDP tahun 2024–2025 dan pembahasan arah kebijakan ke depan. Dalam paparannya, Menteri Brian menyoroti pentingnya pemetaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) secara terstruktur berdasarkan delapan bidang Asta Cita, serta mendorong agar universitas dalam negeri dapat lebih banyak terlibat melalui skema double degree dan joint supervision dengan kampus top dunia.
“Sudah saatnya kita tidak hanya mengirim ke luar negeri, tetapi menjadikan kampus dalam negeri sebagai bagian dari ekosistem internasional,” ujar Menteri Brian.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menambahkan bahwa efektivitas penggunaan dana abadi harus diukur bukan hanya dari output jumlah penerima, tetapi juga outcome jangka panjang. Menkeu menyatakan bahwa desain substansi program menjadi prioritas utama, sementara aspek pembiayaan tambahan atau top up akan menyesuaikan dengan urgensi dampak strategis.
LPDP melaporkan bahwa hingga pertengahan 2025, total penerima manfaat beasiswa mencapai 669.144 orang, dengan 3.460 proyek riset didanai dan 928 program kebudayaan berjalan. Fokus beasiswa tetap diarahkan ke bidang STEM (science, technology, engineering, and mathematics), namun Menteri Brian juga menekankan pentingnya fleksibilitas untuk bidang non-STEM yang memiliki orientasi STEM.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar turut mengapresiasi kontribusi LPDP terhadap pendidikan keagamaan, namun juga menyoroti perlunya afirmasi dan kebijakan khusus untuk lembaga pendidikan agama. Menag mendorong fleksibilitas standar persyaratan, khususnya dalam penguasaan bahasa asing bagi calon ulama perempuan dan program moderasi beragama.
Sebagai tindak lanjut, LPDP akan menyusun rencana teknis bersama Kemendiktisaintek, Kemenag, dan BRIN untuk mengakselerasi program transformasi SDM, riset kolaboratif, dan perluasan co funding internasional. Rencana strategis ini dijadwalkan rampung akhir Agustus 2025 dan akan dituangkan dalam keputusan Dewan Penyantun.
Sinergi lintas kementerian dan optimalisasi dana abadi melalui arah kebijakan yang inklusif menjadi landasan utama dalam mewujudkan SDM unggul dan daya saing global Indonesia melalui LPDP.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekBerdampak
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif