Tekan Pengangguran: Kemdiktisaintek Galakkan Kolaborasi Strategis Dunia Pendidikan dengan Industri
Jakarta— Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 4,87% secara tahunan pada triwulan I 2025 mencerminkan ketahanan dan daya saing nasional yang terus membaik. Untuk menjadikan pertumbuhan tersebut benar-benar inklusif dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, diperlukan langkah strategis agar penciptaan lapangan kerja berjalan beriringan dengan kemajuan industri.
Menjawab tantangan tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan menghadiri pertemuan lintas sektor yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Pertemuan ini bertujuan menyusun kebijakan strategis pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan vokasi, Senin (28/07).
Pertemuan ini melibatkan kementerian teknis, dunia usaha, serta sektor swasta untuk memperkuat keterhubungan antara pendidikan tinggi dan kebutuhan dunia industri yang terus berkembang dinamis. Wamen Fauzan menyampaikan bahwa pendidikan tinggi berperan penting sebagai pendorong utama penyelesaian persoalan bangsa, khususnya dalam menurunkan angka pengangguran.
“Pendidikan tinggi harus diarahkan untuk merespons langsung tantangan dunia kerja. Namun kita tidak hanya bicara hilir, yakni pengangguran, melainkan juga hulu terkait bagaimana regulasi dan kebijakan bisa menumbuhkan industri baru yang menyerap lebih banyak tenaga kerja,” ujar Wamen Fauzan.
Kehadiran perwakilan dunia industri memperkuat semangat kolaborasi ini. Pemerintah menegaskan komitmennya dalam memberikan super tax deduction kepada perusahaan yang aktif menyelenggarakan program pendidikan vokasi dan pemagangan. Insentif ini diharapkan mampu mendorong perusahaan untuk merekrut lebih banyak tenaga kerja terampil dari institusi pendidikan.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tidak hanya diukur dari angka statistik semata, melainkan dari kemampuannya menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan untuk memastikan pertumbuhan tersebut benar-benar memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Pertemuan lintas sektor ini menjadi langkah strategis mewujudkan misi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), yaitu Diktisaintek Berdampak dalam merancang kolaborasi yang lebih terstruktur dan terukur antara dunia pendidikan dan industri. Hal ini dilakukan sebagai upaya memastikan pendidikan tinggi mampu berperan aktif sebagai mitra dunia usaha dalam menciptakan kemandirian ekonomi nasional sebagimana arahan Presiden Prabowo.
Melalui pertemuan ini pemerintah mengimbau seluruh pelaku industri dan pendidikan untuk tidak ragu berkolaborasi dalam menyiapkan generasi muda yang berdaya saing tinggi dan siap berkontribusi bagi kemajuan ekonomi nasional.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekBerdampak
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif