close

Sinergi Kebijakan Pangan, Diversifikasi Lokal, dan Jaminan Sosial untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Bandung–Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikitisaintek) menyelenggarakan sesi paralel bertema “Kebijakan Pangan untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Sinergi Kebijakan Pangan, Diversifikasi Lokal, dan Jaminan Sosial untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang digelar di Sasana Budaya Ganesa, Sabtu (9/8).

Sesi paralel diawali dengan pemaparan dari beberapa narasumber antara lain Drajat Martianto dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Sudarsono Hardjosoekarto selaku Direktur SDM dan Umum PERUM Bulog, Alfi Irfan dari PT Global Inovasi Hijau, serta Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian.

Menanggapi isu diversifikasi pangan dan peran kebijakan pemerintah, Alfi Irfan menegaskan pentingnya kepastian pasar bagi petani. 

Baca Juga :  Ciptakan Ekosistem Riset dan Inovasi melalui Kolaborasi BUMN dan Perguruan Tinggi

“Pertama, kalau dari sudut pandang petani, kepastian pasar itu penting. Jadi, bagaimana caranya ketika mereka panen, produk ini ada yang membeli, bahkan kalau bisa langsung diambil di lokasi mereka menanam,” ujar Alfi.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang menghadirkan para akademisi dan pakar pertanian, seperti Widyastutik, dan Alla Asmara dari IPB, serta Ahmad Maryudi dari Universitas Gadjah Mada. 

“Ada lima pilar yang diusulkan, di antaranya integrasi antara sektor pertanian, manufaktur, dan jasa; pembiayaan; akses terhadap infrastruktur; pengembangan SDM dan aspek kelembagaan; juga perdagangan regional dan internasional,” ungkapnya.

Diskusi ini menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor, dukungan kebijakan yang tepat, serta penguatan kapasitas petani menjadi kunci dalam memastikan diversifikasi pangan benar-benar menciptakan nilai tambah ekonomi dan mendorong kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Baca Juga :  Tantangan Etika dan Regulasi AI: Seruan Brian Yuliarto untuk Tata Kelola yang Adil

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#Kemdiktisaintek
#DiktiSaintekBerdampak
#KSTI2025
#SainsDanTeknologi
#TeknologiBangkit
#IndonesiaEmas2025