close

Perkuat Ekosistem Riset, Kemdiktisaintek dan Asosiasi Pertambangan Indonesia Tandatangani Nota Kesepahaman

Jakarta — Dalam upaya memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan, riset, dan sektor industri strategis, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Asosiasi Pertambangan Indonesia. Penandatanganan ini berlangsung dalam rangkaian acara Halal Bihalal Asosiasi Pertambangan 2025 di Jakarta (21/04).

Mengusung tema “Hadapi Tantangan Melalui Ukhuwah Pertambangan”, kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk mempererat sinergi antar-pemangku kepentingan di sektor pertambangan Indonesia dalam mendorong kemajuan industri secara berkelanjutan serta berfokus pada solusi untuk pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.

Kemdiktisaintek yang diwakili oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan M. Fauzan Adziman, menegaskan pentingnya konektivitas antara riset, pengembangan teknologi, dan kebutuhan industri, terutama dalam sektor vital seperti pertambangan.

“Kerja sama ini membuka peluang besar bagi pengembangan kawasan ekonomi hijau di sektor industri pertambangan. Lebih dari itu, inisiatif ini akan menjadi jembatan strategis yang menghubungkan kampus dan dunia industri, khususnya dalam penguatan inovasi dan penyusunan kebijakan berbasis riset,” ujar Dirjen Fauzan.

MoU ini menjadi landasan kerja sama strategis di bidang pendidikan, sains dan teknologi bagi perguruan tinggi dan industri pertambangan, antara lain penyusunan pedoman penelitian untuk pengembangan kawasan ekonomi hijau pertambangan; fasilitasi kerja sama penelitian antara perguruan tinggi lokal dengan perusahaan tambang serta pemerintah daerah di kawasan tersebut; peninjauan dan penyelarasan hasil penelitian agar selaras dengan kebutuhan industri dan kebijakan nasional; serta pelaksanaan advokasi dan sosialisasi hasil penelitian kepada para pemangku kepentingan.

Baca Juga :  Kemendikbud Serahkan Bantuan APD Ke Relawan dan Rumah Sakit Pendidikan

Acara ini dihadiri oleh 23 Ketua Asosiasi dari berbagai subsektor pertambangan nasional, serta tokoh-tokoh industri, akademisi, pengusaha, kementerian/lembaga terkait dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung mengungkapkan pentingnya reformasi kebijakan untuk untuk mendukung investasi yang efisien dan berdaya saing.

“Perbaikan regulasi diperlukan untuk menyederhanakan persyaratan, sehingga kegiatan investasi di bidang pertambangan bisa lebih efisien dan berdaya saing. Selain itu, kita juga perlu memperbaiki tata kelola lingkungan dan meningkatkan ketersediaan infrastruktur guna mendukung daya saing nasional secara menyeluruh,” jelasnya.

Dari sisi pelaku industri, Ketua Umum PERHAPI (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia), Sudirman Widhy Hartono,  menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan langkah krusial untuk mendorong transformasi industri yang lebih ramah lingkungan dan inklusif.

Baca Juga :  Ditjen Diktiristek Dukung Kampus dan Pemda Jalin Kemitraan Melalui Program Dana Hibah Kedaireka 1-2 Triliun Tahun 2023

“Kita harus dorong pertambangan masa depan yang ramah lingkungan, berbasis teknologi, dan berpihak pada masyarakat. Kolaborasi ini adalah langkah penting ke arah itu,” jelasnya.

Sebagai upaya memperkuat ekosistem riset yang relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional, Kemdiktisaintek terus mendorong kolaborasi antara akademisi dan pelaku industri. Hal ini dilakukan melalui skema pendanaan riset yang dirancang untuk menjawab tantangan strategis lintas sektor.

“Kami mengembangkan program fasilitasi riset dengan pendanaan APBN serta dukungan kerja sama LPDP untuk mendorong lahirnya inovasi teknologi dan kebijakan strategis melalui kolaborasi dunia riset dan industri,” ujar Dirjen Fauzan.

Penandatanganan MoU ini menjadi simbol penting bahwa kekuatan sektor pertambangan tidak hanya terletak pada kekayaan sumber dayanya, tetapi juga pada komitmen bersama untuk membangun sinergi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dan pelaku industri, dalam mewujudkan pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif