close

Peringati Hari Ibu, Dharma Wanita Ditjen Diktiristek Ajak Perempuan Berdaya Majukan Indonesia

Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sub Unit Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) mengajak perempuan Indonesia untuk menjadi perempuan berdaya dalam pembentukan karakter generasi penerus bangsa.

Semangat ini digelorakan DWP Sub Unit Ditjen Diktiristek dengan menggelar seminar bertajuk “Perempuan Berdaya Indonesia Maju” yang diselenggarakan pada Kamis (23/12).

Penasehat DWP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Franka Makarim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peran dan pengorbanan seorang Ibu akan terus memberikan makna bagi generasi yang akan datang. “Zaman memang sudah berubah. Teknologi juga berkembang sangat pesat. Tetapi peran Ibu akan selalu bermakna dan memberikan makna yang besar,” ungkapnya.

Selain itu, Franka memandang peran Ibu sangat diperlukan dalam mewujudkan keluarga tangguh serta anak-anak yang tumbuh dengan internalisasi nilai dan semangat Pancasila.

Franka menjelaskan enam profil pelajar pancasila antara lain 1) Beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa yang berakhlak mulia. 2) Mandiri, pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. 3) Berkebhinekaan global, pelajar indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. 4) Bergotong royong, pelajar Indonesia memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela. 5) Bernalar kritis, pelajar yang mampu secara objektif memproses informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi informasi dan menyimpulkan. 6) Kreatif, pelajar yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesempatan Belajar di Luar Negeri, IISMA Gelar Sosialisasi Jalur Co-Funding

Sementara itu, pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam dalam sambutannya menyampaikan bahwa peran Ibu sangat penting dalam pendidikan di lingkungan keluarga. Nizam memandang bahwa pendidikan yang paling utama adalah pendidikan di lingkungan keluarga yang dilakukan Ibu. “Kadang kita lupa bahwa pendidikan yang nomor satu adalah pendidikan di keluarga. Dan pendidik nomor satu di keluarga adalah Ibu,” jelas Nizam.

Nizam mengajak peserta seminar untuk memperkuat peran perempuan dalam mewujudkan kemajuan bangsa. Perempuan memiliki peran serta dalam mencetak generasi-generasi unggul. “Sangat penting bagi kita memperkuat peran ibu, peran perempuan dalam membangun generasi yang unggul untuk Indonesia jaya yang kita cita-citakan bersama,” pungkas Nizam.

Ketua DWP Kemdikbudristek Teti Aminudin memandang bahwa peran perempuan baik sebagai isteri, maupun sebagai ibu sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak. Ibu sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang sifat maupun watak anak. Ibu juga memiliki peran tidak hanya mendidik anak-anak tetapi juga sebagai pendamping suami. Karakter dan watak suami dipengaruhi perilaku dan sikap istri kepada suaminya. “Sedikit banyak perilaku dan sikap istri kepada suami akan ikut menentukan karakter suami baik di rumah, di tempat bekerja maupun di dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Teti.

Baca Juga :  UI Terima Penghargaan Perguruan Tinggi Aktif Pengembangan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi dari BPH Migas

Sejalan dengan tema yang diangkat pada acara seminar ini, Teti mengatakan bahwa Dharma Wanita Persatuan hadir sebagai wadah para pegawai perempuan dan istri ASN untuk meningkatkan serta mengembangkan potensi diri dalam melaksanakan tiga peran sekaligus yaitu sebagai pendidik keluarga, pendamping suami, dan sebagai anggota masyarakat yang juga mempunyai tanggung jawab sosial, memberikan edukasi kepada masyarakat untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bangsa.

Ketua DWP Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Saraswari Nizam optimis Ibu Indonesia mampu menjalankan perannya di era revolusi industri 4.0 yang kian menantang. “Perempuan harus cerdas, berilmu, berkepribadian, dan berbudi pekerti, pendidik yang baik bagi putra-putrinya, istri yang berbakti bagi suaminya, mandiri secara ekonomi untuk diri dan keluarga, bermanfaat bagi sosial kemasyarakatan, jaga martabat perempuan Indonesia,” pesan Saraswati Nizam.

Acara ini menghadirkan narasumber Pendiri Elzatta Elidawati Ali Oemar dan Pakar Neuroparenting Skill Aisah Dahlan. Selain diselenggarakan secara luring, seminar ini juga diikuti secara daring oleh pengurus dan anggota DWP di perguruan tinggi akademik, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, satuan kerja maupun unit pelaksana teknis di bawah Ditjen Diktiristek, serta DWP di lingkungan Kemendikbudristek.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti