close

Perbedaan Antar Bangsa Dijembatani dengan Beragam Kegiatan Seni melalui Kegiatan HEROES CHALLENGE IISMA

Jakarta, 19 Desember 2022 – Menilik pada sejarah Indonesia, kesadaran atas kemerdekaan bangsa ini terjadi ketika para pendahulu bangsa ini bersekolah di luar negeri. Dr. Wahidin Sudirohusodo, Ir. Soekarno, dan Sri Sultan Hamengkubuwono misalnya. Mereka adalah tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang menyalakan semangat nasionalisme Indonesia ketika mereka sedang menempuh studi di Eropa. Kesadaran untuk segera memerdekakan diri dan upaya untuk berkontribusi untuk negeri justru lahir ketika mereka sedang jauh dari tanah kelahirannya. Semangat inilah yang juga diilhami oleh Program IISMA-Indonesian International Student Mobility Awards-untuk membentuk sebuah program yang memantik nilai kebangsaan dan kepahlawanan Indonesia bagi 1.150 penerima beasiswa IISMA di 67 kampus unggulan di kawasan Inggris dan Irlandia, Amerika, Kanada dan Chili, Uni Eropa, Asia, dan Australia yang juga sebagai momentum perayaan Hari Kemerdekaan dan Hari Pahlawan dalam periode studi mereka pada bulan Juli-Desember 2022. Program ini bertajuk HEROES (Humanity, Diversity, Culture, Beyond Boundaries) Challenge yang juga berfungsi sebagai ruang untuk merangkul perbedaan antar bangsa melalui nilai-nilai budaya dan kemanusiaan.

Dalam HEROES Challenge ini penerima beasiswa IISMA menggelar kegiatan secara kolektif di setiap host university. Kegiatan yang digelar sangat beragam sesuai dengan potensi dan kreativitas para awardee yang datang dari latar belakang identitas yang berbeda-beda di Indonesia dan dengan keterampilan yang bermacam-macam. Di kawasan Amerika misalnya, 10 awardee di Pennsylvania State University (PSU) menggelar “Indonesian Fun Quiz” pada 29 Oktober 2022 dimana mereka memberikan sejumlah pertanyaan mengenai budaya dan sejarah Indonesia kepada mahasiswa lokal dan internasional untuk melihat pengetahuan mereka mengenai Indonesia, dan juga memperkenalkan mengenai sejarah budaya Indonesia yang sangat kaya. Dalam kesempatan ini mereka juga mendiskusikan dasar dari identitas Indonesia, seperti lokasi geografis serta aspek-aspek nilai demokrasi. Di akhir kegiatan para awardee IISMA memberikan hadiah kecil kepada peserta yang telah menjawab pertanyaan dalam bentuk sambal serta miniatur sosok pahlawan dalam legenda Indonesia yaitu Rama Wijaya.

Di kawasan Uni Eropa, 10 awardee IISMA di KU Leuven menggelar “Indonesia Gastronomy Night” pada tanggal 27 Oktober 2022 di Pangaea International Meeting Centre-sebuah tempat perkumpulan bagi pelajar internasional dari berbagai belahan dunia di Leuven, Belgia. Makanan merupakan media diplomasi yang memiliki kekuatan untuk mempersatukan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya yang memiliki ketertarikan di dunia kuliner. Di samping memperkenalkan budaya Indonesia kepada pelajar dari 15 negara asing, fokus utama acara ini adalah untuk berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara mempersiapkan makanan tradisional Indonesia yang ramah lingkungan seperti gado-gado, cendol, dan bubur kacang hijau. Para awardee dengan bangga mempertunjukkan jiwa kepahlawananan modern mereka melalui diplomasi antarbudaya dan promosi pola makan berkelanjutan. Makan malam yang pernuh dengan suasana kekeluargaan pun dimeriahkan dengan Tari Cilinaya asal Pulau Dewata. Pesta budaya Indonesia ini ditutup dengan sesi photobooth dimana para peserta dapat mengenakan berbagai busana batik, kain tenun, dan aksesoris tradisional lainnya.

Baca Juga :  Upaya Kesiapsiagaan Bela Negara dalam Pencegahan Virus Corona, Program Studi Farmasi Program Sarjana (PSFPS) FK UPNVJ Berkontribusi Dalam Pembuatan Hand

Sementara itu, para awardee di Hanyang University, Korea Selatan membuat sebuah video musik bertajuk “Berlayar Bestari, Berlabuh Lestari” pada 18-22 Oktober 2022. Video musik ini diproduksi oleh 50 awardee sebagai upaya menyebarkan semangat kebangsaan Indonesia. Video musik yang mereka produksi berasal dari karya Epic Medley of Indonesian Cultures oleh Alffy Rev. Mereka kemudian menciptakan sebuah video musik yang merupakan versi mereka sendiri, dengan menjadikan Hanyang University (Seoul Campus) sebagai latar utama lokasi. Mulai dari tari Tor-tor dari Sumatera Utara, tari Ratoh Jaroe dari Aceh, rap dengan lirik yang menunjukkan bagaimana 50 awardees tersebut bangga dengan kebhinekaan Indonesia, serta parade budaya Indonesia dan perkenalan permainan tradisional Indonesia. Video ini juga sebagai upaya menunjukkan kepada dunia bahwa semua orang bisa menjadi pahlawan di era modern ini; bukan dengan mengangkat senjata, namun dengan karya yang mengharumkan nama bangsa.

Di kawasan Australia, 8 awardee IISMA di the University of Adelaide mengadakan acara Garuda Games pada 18 Agustus 2022 di Scape Waymouth, Adelaide. Acara ini dibuka untuk umum, dengan mayoritas peserta adalah penghuni Scape Waymouth, akomodasi untuk mahasiswa dari berbagai penjuru dunia yang berlokasi di Adelaide, Australia Selatan. Garuda Games sendiri terdiri dari 4 (empat) permainan, yaitu balap kelereng, estafet karet, memasukkan pensil ke dalam botol, dan kuis geografi. Games ini diikuti secara kolektif dimana seluruh peserta dibagi menjadi tim beranggotakan 6 orang dalam setiap permainan. Setelah games usai, para peserta pun makan bersama dengan sajian primadona sambal Indonesia.

Di kawasan Inggris & Irlandia, 15 awardee IISMA di University of Birmingham pada 23 Oktober 2022 menggelar “Indonesian Screenplay Sunday” yaitu pemutaran film Indonesia bertemakan edukasi yang yang didedikasikan untuk menyampaikan apresiasi kepada para pahlawan tanpa tanda jasa di era modern ini yang sangat berkontribusi untuk masa depan, yakni para guru dan tenaga pengajar di seluruh dunia. Film Laskar Pelangi yang merupakan potret pendidikan di pelosok Indonesia yang tak tergoyahkan berkat kesadaran akan pentingnya pembentukan pola pikir juga mental siswa oleh guru mereka. Pemutaran film diikuti dengan sesi diskusi bersama sutradara film Laskar Pelangi, Riri Riza untuk membedah konsep Modern Heroism melalui zoom. Dalam kesempatan tersebut, Riri Riza menyampaikan, “Kepahlawanan di Indonesia selalu diwakili oleh konsep maskulinitas dan patriotisme. Persatuan Indonesia atau Mati, misalnya, bagi saya adalah sesuatu yang mewakili kepahlawanan pada masa lalu. Namun kini, kepahlawanan dapat direpresentasikan dengan fluiditas kelas, gender, dan identitas.” Setelah pemutaran film dan diskusi selesai, 15 awardee di University of Birmingham mengajak para penonton untuk bisa mencicipi makanan yang mengusung kekayaan cita rasa Indonesia seperti nasi kuning, ayam rica, sate, perkedel, es doger, dan berbagai makanan ringan otentik seperti dodol, kacang, dan kerupuk ikan.
Selain empat kampus di atas HEROES Challenge ini diikuti oleh seluruh awardees IISMA di di 26 negara di Kawasan Eropa, Amerika, Australia, dan Asia secara kolektif di masing-masing host university. Video dokumentasi dari kegiatan ini dapat dilihat di YouTube IISMA. HEROES Challenge ini menjadi ruang kreativitas dan ruang kontribusi awardee IISMA, dan tentunya ini menjadi ruang diskusi yang konstruktif untuk menjembatani perbedaan identitas atas bangsa. Ekspresi budaya yang beragam dapat menghubungan manusia di seluruh dunia. Ketua Program IISMA Rachmat Sriwijaya menyampaikan, “Indonesia adalah negara yang beragam. Untuk itu nilai-nilai kebhinekaan Indonesia bisa menjadi role model bagi pengelolaan keberagaman di tempat lain, di tempat para awardee menempuh studi mereka. Ini juga bentuk sumbangsih kami bagi perdamaian dunia, dari aksi yang mungkin saat ini masih kecil cakupannya, namun harapannya bisa menjadi pembelajaran yang berarti bagi awardee dan sekitarnya.”
Kegiatan HEROES Challenge ini sejalan dengan pesan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Nizam Ketika melepas para awardee IISMA pada 17 September 2022 lalu. “Ketika tiba di negara tujuan, kalian harus berpencar dalam membangun persahabatan global. Sampaikan kabar seluas-luasnya tentang masakan, lagu daerah, dan foto-foto tentang keindahan alam Indonesia. Kenalkan tentang keramahtamahan masyarakat Indonesia dan sampaikan bahwa Indonesia telah menjadi negara yang maju,” imbuh Nizam.

Baca Juga :  Perkuat Kolaborasi, Departemen Matematika ITS Gandeng Multipolar Gelar MCA

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti