close

Pendidikan Vokasi dan Energi Terbarukan: Fokus Kolaborasi Indonesia-Swiss 

Jakarta – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkomitmen mendorong pendidikan vokasi dan bidang energi terbarukan. Hal ini ditunjukkan dengan penjajakan kerja sama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Swiss untuk Indonesia.

“Energi terbarukan dan pendidikan vokasi merupakan dua hal yang sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia. Swiss adalah negara terdepan dalam kedua bidang ini,” tegas Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie saat menerima audiensi Duta Besar (Dubes) Swiss, Olivier Zehnder di kantor Kemdiktisaintek, Senin (21/7).

Wamen Stella juga menyebut banyak hal di bidang pendidikan vokasi di Swiss yang perlu dicontoh oleh Indonesia. Menurut Wamen Stella, keterlibatan pihak swasta adalah faktor penting dalam pengembangan pendidikan vokasi. 

“Keterlibatan swasta dapat dilakukan dari berbagai saluran, seperti melalui institusi pendidikan tinggi, Swiss-Indonesia Chamber of Commerce (SwissCham), dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia,” kata Wamen Stella. 

Lebih lanjut disampaikan oleh Wamendiktisaintek bahwa dengan adanya program ini diharapkan muncul sertifikasi resmi yang diakui di Swiss atau Uni Eropa yang akan didapatkan oleh para lulusan dan dosen yang terpapar program ini.

“Swiss merupakan mitra penting karena beberapa hal. Kami sangat ingin memperbaiki persepsi masyarakat Indonesia terhadap pendidikan vokasi, serta mendorong industri untuk lebih dekat dengan perguruan tinggi vokasi,” imbuh Wamen Stella. 

Baca Juga :  Pencanangan ZI di UI, plt. Dirjen Dikti Pesan untuk Jaga Profesionalitas

Pada kesempatan yang sama Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder menyampaikan pentingnya fokus pada pembinaan talenta muda, agar siap untuk memasuki dunia kerja.

Dubes Olivier lalu mengungkap, program ini dapat membuka pintu untuk kesempatan kolaborasi yang lebih luas seperti kemungkinan riset bersama antara politeknik-politeknik di Indonesia dan universitas ilmu terapan di Swiss.

“Kami berdedikasi untuk fokus di talenta muda agar mereka bisa memiliki gelar yang meningkatkan kemungkinan penyerapan ke dunia kerja,” jelas Dubes Olivier. 

Dukung Program Prioritas Presiden

Pada audiensi ini, pihak Kedubes Swiss memaparkan program unggulan vokasi mereka di Indonesia, yakni Renewable Energy Skills Development (RESD). Program yang telah memasuki tahun keempatnya ini bekerja sama dengan lima politeknik di Indonesia di bidang energi berkelanjutan, antara lain solar photovoltaic (PV), hydro power, dan teknologi baterai.

Untuk terus mendukung prioritas dari Presiden Prabowo, Kedubes Swiss menyampaikan bahwa program ini akan terus dilanjutkan dan akan mengajak lima politeknik lain, yang akan terfokus pada solar photovoltaic (PV) dan teknologi baterai.

Baca Juga :  Kebijakan Kampus Merdeka Solusi Hadapi Tantangan Era Revolusi Industri 4.0

Selanjutnya, kedua pihak membahas mengenai bentuk kerja sama yang akan diambil. Disetujui bahwa seraya menunggu pembaruan nota kesepahaman, Indonesia dan Swiss akan merancang konsep perjanjian kerja sama untuk memastikan program ini dapat segera diimplementasikan.

“Kami di Kemdiktisaintek akan mengambil langkah-langkah konkrit secara internal maupun eksternal untuk menyukseskan program bersama ini,” pungkas Wamen Stella.

Melalui potensi kerja sama ini, diharapkan tercipta ekosistem pendidikan vokasi yang semakin berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri, sekaligus memperkuat upaya transisi energi terbarukan di Indonesia. Kemdiktisaintek optimistis kemitraan strategis dengan Kedubes Swiss akan membuka lebih banyak peluang kolaborasi, pertukaran pengetahuan, serta penguatan kapasitas talenta muda agar mampu bersaing di pasar kerja global.

Pertemuan ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang Kemdiktisaintek), Fauzan Adziman, Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Risbang, Beny Bandanadjaja, serta perwakilan dari Direktorat Sumber Daya dan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemdiktisaintek.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekBerdampak
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif