Peluncuran Beasiswa PMDSU Batch IX: Mempersiapkan SDM Unggul melalui Integrasi Pendidikan Magister dan Doktor
Jakarta–Kementerian Pendidikan Tinggi, , dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi resmi meluncurkan Program Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch IX. Peluncuran ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Khairul Munadi dan Direktur Sumber Daya Dirjen Dikti Kemdiktisaintek, Sri Suning Kusumawardani, Senin (26/5).
Program PMDSU merupakan program strategis yang bertujuan mencetak dosen masa depan dengan kualifikasi doktor dalam waktu empat tahun melalui jalur pendidikan terintegrasi magister dan doktor. Program ini dirancang untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi, dan memperkuat kapasitas kelembagaan, serta jejaring penelitian nasional maupun internasional.
Program ini selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang menempatkan pendidikan tinggi dan riset sebagai tulang punggung transformasi bangsa. Pada peluncuran kali ini, PMDSU memperkenalkan dua skema utama yaitu PMDSU Reguler dan PMDSU Joint Degree, yang dirancang untuk mendorong kolaborasi internasional dan penguatan kapasitas kelembagaan. Program ini bekerja sama dengan 27 perguruan tinggi mitra, yang terdiri atas 21 perguruan tinggi penyelenggara lama dan 6 perguruan tinggi penyelenggara baru.
Perguruan tinggi penyelenggara baru antara lain Universitas Negeri Surabaya, Universitas Jember, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Katholik Atmajaya Jakarta, dan Universitas Muhammadiyah Malang. Sebanyak 151 promotor mendukung skema Reguler, dan 6 promotor dalam skema Joint Degree. PMDSU batch IX mencakup rumpun ilmu Sains dan Teknologi, Sosial Humaniora, Ilmu Penciptaan Seni Budaya, dan Ilmu Pengkajian Budaya.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Khairul Munadi menyatakan bahwa kedua skema ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem program pascasarjana, baik di tingkat individu maupun institusi.
“Program ini dapat memperkuat kelembagaan program pascasarjana di Indonesia dan memperluas akses bagi masyarakat secara lebih efisien. Kita juga menguatkan skema joint degree untuk mengekspos peserta didik terhadap perguruan tinggi luar negeri,” ujar Dirjen Khairul.
Sejak pertama kali digulirkan pada tahun 2013, PMDSU telah menarik 18.419 peminat, dengan partisipasi 27 perguruan tinggi penyelenggara, 1.168 promotor, dan menghasilkan 1.565 mahasiswa. Program ini juga mencatat 2.839 artikel ilmiah, dengan 2.091 telah terindeks internasional bereputasi. Sebanyak 57,7% alumni tercatat berkarier sebagai dosen di perguruan tinggi negeri dan swasta, sebanyak 22,48% berkarier sebagai peneliti, dan sisanya 19,75% berkarier sebagai praktisi industri, perekayasa, serta guru.
Kemdiktisaintek memastikan bahwa dukungan kebijakan, pendanaan riset, hingga fasilitas kemitraan internasional akan diberikan demi keberhasilan dan keberlanjutan program ini. Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menegaskan perlu komitmen berbagai pihak untuk menyukseskan program ini.
“Percepatan tidak berarti pelonggaran. Justru, pendekatan ini menuntut komitmen, kedisiplinan, dan integritas yang tinggi dari mahasiswa maupun promotor,” tegas Menteri Brian.
Senada dengan hal ini, Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti Kemdiktisaintek, Sri Suning Kusumawardani menekankan bahwa program PMDSU menjunjung tinggi kualitas pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing global.
“Mahasiswa PMDSU dapat mencapai gelar doktoral dalam waktu empat tahun. Kami mengidentifikasi bahwa kualitas lulusan PMDSU telah sama dengan lulusan perguruan tinggi luar negeri,” jelas Direktur Sri Suning.
PMDSU menjadi katalisator budaya akademik di perguruan tinggi melalui penguatan keilmuan, produktivitas promotor, dan kerja sama serta jejaring antarkampus. Lulusan PMDSU diharapkan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik sebagai dosen, peneliti, perekayasa, maupun praktisi industri nasional dan internasional.
“Ini adalah momentum penting dalam perjalanan transformasi pendidikan tinggi Indonesia. Mari kita bergandeng tangan untuk menciptakan doktor-doktor muda yang tidak hanya cakap di ruang laboratorium, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” pungkas Dirjen Khairul.
Dengan pembiayaan yang lebih efisien dan kualitas lulusan yang setara dengan lulusan luar negeri, program ini dinilai sebagai investasi strategis untuk memperkuat SDM pendidikan tinggi, sains, dan teknologi Indonesia. PMDSU akan terus diperkuat untuk menjawab tantangan global dan mendorong lahirnya generasi intelektual yang kompeten dan berdampak.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif