close

Menuju Kolaborasi Global: Indonesia dan Turki Bangun Kemitraan Pendidikan Tinggi

Jakarta-Pemerintah Indonesia terus memperkuat hubungan strategis di bidang pendidikan tinggi dengan Turki melalui pembentukan Joint Working Group on Higher Education serta dukungan terhadap pembukaan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Istanbul University mulai tahun ajaran 2025/2026. Kedua inisiatif ini menjadi bagian dari upaya bersama membangun kolaborasi akademik, pertukaran pelajar, dan penguatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto pada pertemuan dengan jajaran perwakilan RI dan pemangku kepentingan pendidikan di Turki, Selasa (22/7), di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. 

Mendiktisaintek menegaskan pentingnya memperluas kerja sama antarkampus kedua negara, baik melalui pertukaran dosen dan mahasiswa, riset kolaboratif, maupun pembentukan kelompok kerja formal. Menteri Brian menyampaikan bahwa salah satu bentuk konkret kerja sama yang didorong adalah pertukaran dosen tamu antarnegara. 

Terkait mekanisme kolaborasi riset, Menteri Brian menyampaikan harapan agar pembentukan Joint Working Group on Higher Education dapat segera diimplementasikan sebagai wadah koordinasi resmi. 

Baca Juga :  Melalui Kampus Merdeka, Dirjen Dikti Tekankan Kampus Ciptakan Lulusan Adaptif dan Kreatif

“Terkait working group kita juga bisa laksanakan. Harapannya kita bisa ada joint funding juga untuk kendaraan bersama program,” ujar Menteri Brian.

Dalam sesi tersebut, Konjen RI di Istanbul Darianto Harsono melaporkan tiga fokus utama kerja sama yang tengah diupayakan. Pertama, terkait pembukaan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Istanbul University melalui kemitraan dengan Universitas Islam Malang (Unisma). Saat ini pihak Istanbul University tengah menunggu surat rekomendasi dari Dewan Pendidikan Tinggi Turki (YÖK), dan jika izin telah diterbitkan, program ini direncanakan mulai berjalan pada semester gugur tahun ajaran 2025/2026.

Kedua, sebagai bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Turki, Istanbul University akan menjadi tuan rumah International Symposium on Higher Education pada 1–2 Desember 2025 mendatang. 

“Harapannya, Menteri Brian dapat memberikan sambutan kunci dalam acara tersebut,” ujar Konjen Darianto.

Ketiga, Konjen Darianto juga memaparkan sejumlah kerja sama yang tengah dirintis, seperti antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Çankaya University di bidang ekonomi dan bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Marmara University, serta pelatihan vokasi melalui kemitraan antara Akademi BKI dan perusahaan klasifikasi asal Turki, Türk Loydu.

Baca Juga :  Susun Peraturan Baru, PTN Akan Kelola PPID Sendiri

Melalui pembentukan Joint Working Group, seluruh inisiatif tersebut akan dikonsolidasikan dan dipantau secara terstruktur. Dalam hal ini, Menteri Brian juga menambahkan pentingnya memperluas peluang pertukaran mahasiswa melalui program jangka pendek. Mendiktisaintek juga mendorong program integratif yang melibatkan pengalaman magang di Indonesia. 

Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas pendidikan tinggi Indonesia di tingkat global, sekaligus membuka jalan bagi pertukaran ilmu, budaya, dan inovasi antara kedua negara secara berkelanjutan.

Pertemuan ini dihadiri oleh Konsul Jenderal RI di Istanbul Darianto Harsono, Konsul Penerangan dan Sosial Budaya Marisa W. Christyanti, dan Staf Pensosbud M. Endro Sampurna. Menteri Brian turut didampingi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Khairul Munadi, Direktur Kelembagaan M. Najib, dan Penasehat Khusus Menteri, Marsetio.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekBerdampak
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif