close

Mendiktisaintek Tegaskan Sains, Teknologi dan Karakter Kebangsaan sebagai Pilar SDM Unggul Indonesia Maju

Jakarta-Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto mendorong penguasaan sains dan teknologi yang seiring dengan integritas, kerja keras, dan orientasi kebangsaan sebagai fondasi untuk menjadikan Indonesia negara maju dan mandiri. Hal tersebut disampaikan dalam kuliah umum strategis di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Selasa, (29/7).

Acara ini dihadiri lebih dari 100 peserta Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) XXV dan Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) LXVIII Tahun 2025, yang terdiri dari para pemimpin lintas sektor, termasuk pejabat eselon I dan II, akademisi, pimpinan industri, ASN dari berbagai kementerian, TNI, Polri, serta delegasi internasional dari Singapura, Malaysia, India, dan Timor Leste. Dalam forum ini, Mendiktisaintek menekankan pentingnya kualitas SDM unggul sebagai elemen penggerak transformasi nasional.

“Orang-orang yang hidup di negara maju memiliki penguasaan sains teknologi, leadership, dan yang ketiga, integritas. Itu yang selalu dan harus dicari di bangsa kita. Orang-orang yang betul-betul tahu, bisa kerja keras, punya integritas. Jarang ketiga hal ini menempel pada satu individu. Nah, saya yakin, orang-orang yang ada di depan saya inilah yang akan mengisi bangsa ini dengan tiga kata kunci tersebut,” ujar Menteri Brian.

Baca Juga :  Peran Perguruan Tinggi dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Indonesia Melalui Kampus Sehat

Pernyataan ini sejalan dengan pentingnya pembangunan sumber daya manusia unggul sebagai bagian dari penguatan Asta Gatra—delapan aspek kehidupan nasional yang terdiri atas kondisi geografi, demografi, kekayaan alam (trigatra), serta ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (pancagatra). Menteri Brian menekankan bahwa iptek harus menjadi kekuatan pengungkit dalam memperkuat seluruh gatra tersebut.

Lebih lanjut, Menteri Brian menyoroti urgensi penguatan kapasitas teknologi dan talenta nasional sebagai fondasi transformasi menuju ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy). Dengan potensi sumber daya alam strategis seperti nikel dan tembaga, Indonesia memiliki peluang besar untuk melakukan hilirisasi dan lompatan industrialisasi bernilai tambah tinggi. Transformasi ini diyakini sebagai langkah kunci memperkuat daya saing bangsa dan mewujudkan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk mendukung arah tersebut, Mendiktisaintek menyerukan pentingnya penguatan karakter nasional melalui pendidikan yang berorientasi substansi, bukan sekadar formalitas. Menteri Brian juga menyoroti pentingnya sinergi antara kampus, industri, dan pemerintah dalam mendorong riset serta hilirisasi teknologi, serta penumbuhan budaya ilmiah, literasi membaca, dan kemampuan berpikir analitik di kalangan generasi muda.

Baca Juga :  Wamendiktisaintek Fauzan: Indonesia Memanggil Perguruan Tinggi untuk Indonesia Emas 2045

“Kami sangat bangga Pak Menteri bisa hadir memberikan pencerahan. Kampus menjadi agen perubahan dalam konteks membangun SDM unggul yang mempunyai nilai kebangsaan,” ujar Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Lemhanas juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan program Lemhannas Goes to Campus, sebagai bagian dari strategi memperkuat nilai-nilai kebangsaan, wawasan kebhinekaan, dan ketahanan nasional di lingkungan pendidikan tinggi. Program ini akan melibatkan mahasiswa, dosen, dan sivitas akademika di berbagai kampus di Indonesia.

Sebagai langkah konkret untuk mengkonsolidasikan seluruh kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan global yang kompleks dan memanfaatkan posisi geostrategis Indonesia secara maksimal, Kemdiktisaintek akan menyelenggarakan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025. Forum ini diharapkan menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor, menyelaraskan arah riset nasional, serta mempercepat hilirisasi hasil inovasi.

“Dalam ketidakpastian global, kita tidak boleh pasif. Kita harus tampil sebagai kekuatan sains dan teknologi baru,” tutup Menteri Brian.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekBerdampak
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif