close

Mendiktisaintek : Musamus Sebagai Lambang Kolaborasi dan Gotong-royong

Universitas Musamus menggelar kuliah umum dan forum jaring aspirasi bertajuk “Diktisaintek Berdampak untuk Papua Selatan” bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto di Universitas Musamus Merauke, Kamis (3/7).

Acara ini juga menjadi simbol awal dari langkah strategis Kemdiktisaintek dalam memperkuat peran perguruan tinggi sebagai pusat pertumbuhan dan pemecah masalah berbasis riset di wilayah timur Indonesia.

Mendiktisaintek Brian Yuliarto menyampaikan secara langsung pidato inspiratif di hadapan civitas akademika, tokoh masyarakat, dan jajaran pemerintah daerah.

Dalam sambutannya, Mendiktisaintek menyatakan bahwa Merauke bukan hanya ujung geografis Indonesia, melainkan juga simbol kekuatan budaya dan semangat kebangsaan. Kabupaten Merauke adalah Kabupaten terluas di Provinsi Papua Selatan, yang juga menjadi ibu kotanya. Ia menekankan bahwa Universitas Musamus memegang peranan strategis sebagai pusat kemajuan pendidikan tinggi di Papua Selatan.

“Saya melihat semangat luar biasa dari mahasiswa, bahkan yang berasal dari daerah dengan keterbatasan akses. Ini membuktikan bahwa semangat bisa mengalahkan segala keterbatasan,” ujar Menteri Brian.

Baca Juga :  Bakti Nyata Bagi Negeri, Alumni Program IISMA Terbitkan Buku Tentang Diplomasi Indonesia Dengan Negara-Negara Eropa Tengah dan Timur

Ia juga mengangkat filosofi lokal “Musamus” yang berarti sarang semut, sebagai lambang kolaborasi dan gotong royong. Menurutnya, semut mengajarkan nilai kebersamaan dalam membangun sesuatu yang besar. “Ketika kolaborasi berjalan, ketika saling menutupi kelemahan, maka akan lahir kekuatan besar,” ucapnya.

Lebih jauh, Menteri Brian menekankan bahwa perguruan tinggi tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga harus menjadi pusat solusi melalui riset dan kajian. Ia mengajak kepala daerah untuk menjadikan kampus sebagai mitra strategis dalam menyelesaikan berbagai tantangan pembangunan.

“Kampus adalah tempat orang-orang yang memiliki kedalaman pengetahuan. Jika ada persoalan di daerah untuk mendapatkan solusi, datanglah ke kampus,” tambahnya.

Kuliah umum ini sekaligus menjadi forum penggalangan aspirasi dari mahasiswa dan dosen Universitas Musamus. Sejumlah usulan disampaikan, mulai dari penguatan pusat riset berbasis potensi lokal hingga dukungan pembukaan akses pendidikan yang lebih luas untuk anak-anak Papua.

Kemdiktisaintek menegaskan komitmen dalam mendukung usulan-usulan tersebut sebagai bagian dari peta jalan pembangunan pendidikan tinggi yang inklusif dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Baca Juga :  CIMEDs Kembangkan Purwarupa Pelindung Muka Cegah Covid-19

Pemberian Simbolis KIP-Kuliah

Pada kesempatan tersebut juga diberikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) secara simbolis bagi penerima KIP-Kuliah tahun 2025 jalur SNBP di Universitas Musamus. Pada tahun 2025 penerima KIP-Kuliah di Universitas Musamus pada jalur SNBP dan SNBT berjumlah 223 orang. Sementara untuk kuota KIP-Kuliah sendiri untuk se-wilayah Papua baik PTN maupun PTS tahun 2025 disediakan kuota total sebesar 4.544 orang.

Dalam kunjungannya, Menteri Brian didampingi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Khairul Munadi, Penasehat Khusus Menteri Marsetio, Staf Khusus Menteri Tjitjik Sri Tjahjandarie, dan Kepala Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi Henri Tambunan. Turut hadir pula Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Rektor Universitas Musamus Beatus Tambaip, Bupati Merauke Yoseph Gebze, Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo, serta beberapa pimpinan daerah lainnya.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif