Mendiktisaintek Dorong Kolaborasi Riset dan Industri Kosmetik Nasional untuk Meningkatkan Daya Saing Global
Jakarta–Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen mendorong kemandirian industri nasional, termasuk industri kosmetik, sebagai bagian dari upaya menjadikan Indonesia negara berpenghasilan tinggi, Jumat (16/5).
Mendiktisaintek menyampaikan bahwa hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan bersama pelaku industri kosmetik nasional, Mendiktisaintek menekankan bahwa pertumbuhan industri dalam negeri harus didorong agar tidak hanya berkembang di pasar domestik, tetapi juga memiliki daya saing di tingkat global.
“Kita harus dorong para industri di Indonesia untuk terus tumbuh. Kita ingin para peneliti yang ada di kampus dapat terkoneksi langsung dengan para pelaku industri kosmetik. Kita berharap pertumbuhan dari industri khususnya kosmetik tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga memiliki daya saing di tingkat global,” ujar Menteri Brian.
Mendiktisaintek mengapresiasi para pelaku industri kosmetik yang telah berupaya membangun ekosistem produksinya di Indonesia. Mendiktisaintek menyebut bahwa salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah keterputusan antara riset dan kebutuhan industri. Menurutnya, banyak peneliti di kampus yang ingin berkontribusi tetapi tidak mengetahui kebutuhan yang diinginkan industri. Oleh karena itu, kementerian mengundang pelaku industri untuk memberikan masukan langsung mengenai topik-topik riset yang diperlukan.
Mendiktisaintek menambahkan bahwa riset yang dilakukan tidak hanya perlu bersifat teknis, tetapi juga mencakup riset pasar dan kebijakan.
“Kami ingin peneliti yang ada di kampus dapat terkoneksi untuk mendukung para industri. Kami di kementerian siap mendampingi dan mendorong terwujudnya kebijakan yang mendukung pengembangan industri,” ujar Menteri Brian.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Fauzan menyampaikan bahwa pihaknya tengah membangun mekanisme konsorsium riset antara perguruan tinggi dan industri. Dirjen Fauzan mencontohkan bahwa jika terdapat masalah, maka Kemdiktisaintek akan mencocokkan kebutuhan tersebut dengan kampus yang memiliki kapasitas riset di bidang tersebut. Problem statement dari industri akan menjadi dasar penyusunan Terms of Reference (ToR) riset.
Untuk mendukung kolaborasi ini, tersedia berbagai skema pendanaan seperti co-funding dan match funding. Menurut Fauzan, skema pendanaan dari LPDP juga bisa dimanfaatkan untuk mendukung riset kolaboratif yang berbasis pada kebutuhan industri. Kampus-kampus akan diarahkan untuk mengajukan proposal sesuai kebutuhan yang telah teridentifikasi, dan kementerian akan membantu proses matchmaking antara industri dan universitas.
Staf Khusus Menteri, Oki Earlivan, menambahkan bahwa sinergi antara riset, kebijakan, dan strategi bisnis harus diperkuat. Menurutnya, riset harus diarahkan menjadi produk nyata. SKM Oki juga menyebut bahwa tim riset gabungan antara universitas dan industri bisa membantu efisiensi waktu dan biaya riset, terutama dalam bidang seperti farmasi dan bioteknologi yang kini tengah berkembang.
Joan, sebagai perwakilan dari Paragon menyampaikan pentingnya pengembangan riset yang terintegrasi dengan hilirisasi bahan baku. Ia menyebut bahwa pihaknya telah melakukan roadshow ke sejumlah kementerian dan membangun pusat R&D dengan melibatkan talenta lokal. Joan berharap pemerintah dapat memberikan insentif nyata seperti super deduction tax yang lebih berpihak pada pelaku industri dalam negeri.
Pertemuan ini dihadiri pelaku industri kosmetik nasional Amron (HMNS), Monica (BLP), Anugerah Pakerti (AVO), Joan (Paragon), Melissa (Luxcrime), Cindy (Rose All Day), Budi & Lianna (Jacquelle), Beny (Somethinc), Michella (Skingame), dan Dey (Guele). Melalui pertemuan ini diharapkan dapat menciptakan riset yang aplikatif dan berdampak besar. Kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah diyakini dapat mempercepat hilirisasi hasil riset, memperkuat daya saing produk dalam negeri, dan mendorong pertumbuhan industri kosmetik nasional di pasar global.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif