close

Kolaborasi Pengembangan Sumber Daya Laut dan Perikanan yang Berkelanjutan

Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kolaborasi dengan seluruh aspek pentahelix untuk akselerasi ekosistem reka cipta melalui Kedaireka, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Kelautan dan Perikanan dan diterima langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggini di Ruang Rapat Menteri Kelautan Gedung Mina Bahari Lt. 16, Kantor Pusat KKP Rabu, (17/03/2021).

Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai potensi kolaborasi mengenai teknologi reka cipta dan riset di bidang kelautan dan perikanan. Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti, Ridwan, dan Tim Akselerasi Reka Cipta Ditjen Dikti Ade Kadarisman, M.Setiawan, Mahir Bayasut dan Willy Sakareza. Sedangkan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Menteri Sakti Wahyu Trenggono didampingi Sjarief Wijaya, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan, Dirjen Penguatan daya saing dan produk kelautan Produk dan jajaran lainnya.

Dalam paparannya, Nizam mengatakan saat ini Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana teknologi digital akan menjadi bagian penting dalam setiap produksi di industri. Hal tersebut dibuktikan dengan posisi Indonesia saat ini yang menempati lima besar dunia negara dengan start up terbanyak, diatas Prancis, Australia, dan negara – negara di Asia Tenggara. Selain itu, Nizam mengatakan bahwa jangan sampai ada mata rantai yang terputus antara Perguruan Tinggi dan industri.

Baca Juga :  Indra Sugiarto, Penulis Inspiratif untuk Pemuda Jebolan IPB Universi

Pada kesempatan tersebut, Trenggono mengungkapkan terdapat program terobosan tahun 2021 – 2024 untuk menciptakan sumber daya laut dan perikanan berkelanjutan, diantaranya menggerakan perikanan budidaya untuk peningkatan ekonomi masyarakat yang didukung riset kelautan dan perikanan untuk keberlangsungan sumber daya laut dan perikanan darat.

Trenggono menjelaskan bahwa program.ini betujuan untuk meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan dan kesejahteraan nelayan, serta membangun kampung – kampung perikanan budidaya tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal.

Nizam mengatakan, saat ini hampir setiap kebutuhan masyarakat Indonesia masih berasal dari impor, baik itu produk pertanian, perikanan, perkebunan dan lain sebaginya. Hal tersebut diamini oleh Trenggono. “Saat ini masih banyak produk pakan ikan yang berasal dari luar negeri. Indonesia harus menjadi tuan di rumahnya sendiri dan kebijakan yang dihasilkan harus menjadi jembatan untuk pembangunan ekonomi”, lanjut Trenggono.

Trenggono menjelaskan bahwa terdapat komoditas laut yang menjadi potensi pasar dunia, diantanya lobster, udang, dan rumput laut. Selain itu, dirinya mengatakan bahwa produksi perikanan di tahun 2020 berjumlah 23.162.583 ton, dan diluar hal tersebut, peluang yang dimiliki lautan Indonesia sangat besar sekali.
“Harapan ke depan produksi ikan tangkap akan menurun dan produksi ikan budidaya akan meningkat”, ujar Trenggono.

Baca Juga :  Harapan Baru Pengrajin Pulau Liukang Loe berkat Pelatihan oleh Tim Dosen FSRD ITB

Untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya diperlukan riset dan teknologi sehingga tujuan dapat tercapai karena bagaimanapun pusat ilmu pengetahuan dan teknologi itu berada di Perguruan Tinggi. Menteri Trenggono mengungkapkan bahwa Kementerian Perikanan dan Kelautan telah melakukan komunikasi kepada beberapa Perguruan Tinggi karena Perguruan Tinggi merupakan pusat dari riset dan anak muda millennial yang menghasilkan kultur baru. “Kultur baru anak milenial adalah start up”, kata Trenggono.

Saat ini start up menjadi tren pada sisi digital karena mampu menjaring pada bisnis fundamental, contohnya bisnis udang yang memiliki kualitas lebih baik karena teknologi dilibatkan dalam menghasilkan suatu produk dengan menyeleksi produk tersebut

Trenggono mengajak seluruh pemangku kepentingan di Perguruan Tinggi untuk dapat melaksanakan penelitian yang mendalam terkait berbagai tantangan dan peluang potensi sumber daya kelautan dan perikanan.

“Perguruan Tinggi juga harus mengoptimalkan hasil riset dan mengimplementasikannya, sehingga memberikan kebermanfaatan yang luas untuk masyarakat”, pungkas Trenggono.

Diharapkan kedepan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud dan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membuat Indonesia semakin unggul di bidang kelautan dan perikanan.
(YH/DZI/FH/DH/NH/AK)

Humas dan Tim Akselerasi Reka Cipta Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz