close

Kemdiktisaintek Perkuat Peran Kampus melalui Bimtek Pengabdian Masyarakat Berbasis Inovasi di Makassar

Makassar — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Bimbingan Teknis Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat untuk Skema Kewilayahan dan Kewirausahaan.

Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (10/07) di Balai Sidang Muktamar Universitas Muhammadiyah Makassar, sebagai bagian dari upaya memperkuat peran strategis perguruan tinggi dalam mendorong pemberdayaan masyarakat berbasis riset dan inovasi teknologi.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman, menegaskan bahwa arah riset ke depan harus berorientasi pada pemecahan masalah nyata di masyarakat. “Kami ingin merancang riset yang tidak hanya berfokus pada topik atau produk, tetapi benar-benar menjawab persoalan-persoalan riil. Tantangan yang dihadapi masyarakat harus menjadi pijakan utama dalam pengembangan riset, teknologi, dan sains. Karena itu, kementerian tengah membangun kebijakan dan program yang komprehensif, termasuk penguatan sumber daya teknologi, agar intervensi yang dilakukan lebih tepat sasaran,” jelasnya.

Senada dengan itu, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, I Ketut Adnyana, menekankan pentingnya pendekatan berbasis sains dan teknologi dalam menyelesaikan berbagai tantangan nasional. “Banyak persoalan riil di masyarakat yang dapat diselesaikan secara tuntas apabila ditangani melalui pendekatan sains, teknologi, riset, dan inovasi. Dalam hal ini, mahasiswa memegang peran strategis sebagai sumber daya manusia yang terus diperbarui karena mereka memperoleh ilmu dari dosen dan memiliki akses terhadap hasil riset terkini. Mereka adalah garda terdepan dalam mendorong solusi inovatif yang berdampak langsung bagi masyarakat. Ini sejalan dengan arahan Presiden bahwa kemajuan bangsa harus ditopang oleh kekuatan sains dan teknologi,” ujarnya

Baca Juga :  Mendiktisaintek Sampaikan Paradigma Transformasional Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

Dukungan dari pemangku kepentingan regional turut memperkuat pesan tersebut. Ketua LLDIKTI Wilayah IX, Andi Lukman, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan menilai bahwa bimbingan teknis semacam ini memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di perguruan tinggi. “Kami sangat menyambut baik kegiatan Bimtek ini. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah hibah riset meningkat secara signifikan. Ini merupakan bukti bahwa ekosistem riset dan pengabdian di perguruan tinggi terus tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.

Ia juga berharap agar kegiatan serupa terus dilanjutkan dan mendapatkan respons positif dari sivitas akademika. “Kami mendorong para dosen dan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ini secara serius, karena materi yang disampaikan para narasumber sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas riset dan pengabdian kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Sukri Syamsuri, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kampusnya sebagai tuan rumah kegiatan. Ia menilai bahwa penguatan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian penting dalam transformasi pendidikan tinggi. “Kami mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini, terlebih karena melibatkan dosen serta organisasi mahasiswa seperti BEM. Di era transformasi perguruan tinggi, peran pengabdian kepada masyarakat tidak bisa lagi dikesampingkan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat penyebaran ilmu pengetahuan, tetapi juga harus hadir di tengah masyarakat untuk menyelesaikan persoalan nyata. “Kami berharap perguruan tinggi mampu memberikan kontribusi yang berdampak, menghadirkan solusi konkret, serta menunjukkan hasil pengabdian yang terukur, khususnya bagi masyarakat di sekitar kampus,” tutupnya.

Melengkapi kegiatan ini, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat turut memperkenalkan dua skema strategis dalam program pengabdian kepada masyarakat tahun 2025, yakni Skema Pemberdayaan Berbasis Wilayah (PBW) dan Skema Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan (PBK).

Baca Juga :  Wamendiktisaintek Stella Christie Dorong Hilirisasi Riset  Perguruan Tinggi untuk Industri dan Masyarakat

Skema PBW dirancang untuk membantu menyelesaikan persoalan-persoalan nyata yang dihadapi oleh pemerintah daerah dan desa binaan perguruan tinggi. Skema ini terbagi dalam dua jenis kegiatan: Pemberdayaan Wilayah (PW) dan Pemberdayaan Desa Binaan (PDB). Program ini bersifat tahun tunggal dengan rencana kerja jangka tiga tahun yang dievaluasi secara berkala. Fokus utama kegiatan meliputi peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, produktivitas ekonomi masyarakat, serta penguatan infrastruktur lokal berbasis kearifan setempat.

Skema PBK, di sisi lain, ditujukan untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi dan inovasi yang dihasilkan oleh dosen maupun mahasiswa. Fokus kegiatan diarahkan pada Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah (PM-UPUD) sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan ekonomi lokal berbasis hasil riset. Program ini mendorong penguatan unit layanan kewirausahaan di perguruan tinggi serta mendukung pengembangan mitra usaha yang menghasilkan produk unggulan daerah, sehingga dosen, mahasiswa, dan alumni dapat berperan sebagai pendamping, inovator, maupun pelaku usaha yang mandiri dan berdaya saing.

Melalui skema-skema tersebut, Kemdiktisaintek menegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak boleh hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi harus benar-benar membawa perubahan nyata, dapat diukur dampaknya, dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Kegiatan Bimbingan Teknis ini juga memperkuat komitmen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam mengokohkan peran strategis perguruan tinggi sebagai agen perubahan sosial melalui riset dan pengabdian. Diharapkan, para dosen dan mahasiswa tidak hanya aktif melakukan inovasi di ruang akademik, tetapi juga terlibat langsung dalam membantu masyarakat melalui kegiatan pengabdian yang berdasar pada hasil riset dan kebutuhan nyata.