Kemdiktisaintek Gelar Pertemuan Strategis dengan Duta Besar Rusia: Perkuat kerja sama di bidang Pendidikan Tinggi
Jakarta–Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkuat hubungan bilateral dengan Federasi Rusia melalui Courtesy Call bersama Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, di kantor Kemdiktisaintek, Jakarta. Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, termasuk riset, demi kemajuan bersama, Senin (26/5).
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto optimis dengan potensi kolaborasi yang dapat terjalin antara universitas dan lembaga penelitian di kedua negara.
“Selain menindaklanjuti dokumen perjanjian yang sedang dalam berproses saat ini, kami berharap dapat segera memulai program kolaborasi seperti forum rektor yang akan menjadi wadah untuk menginisiasi berbagai kerja sama riset, pertukaran profesor, serta mobilitas mahasiswa doktoral antara Indonesia dan Rusia,” ujar Menteri Brian.
Lebih lanjut, Menteri Brian menegaskan bahwa riset, sains dan teknologi harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan pemerintah seperti visi dan misi Presiden Prabowo.
“Kami fokus pada bidang-bidang prioritas seperti ketahanan pangan, energi berkelanjutan, ketersediaan air bersih, hilirisasi industri, teknologi pertahanan, dan semi konduktor. Ini adalah topik-topik yang kami harapkan dapat menjadi pusat kolaborasi antara Indonesia dan Rusia untuk menjawab tantangan global,” tambah Menteri Brian.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Federasi Rusia, Sergei Tolchenov menyampaikan bahwa pemerintah Rusia mengapresiasi begitu banyaknya pelamar untuk beasiswa pemerintah Rusia tahun ini dimana kuota yang disediakan untuk mahasiswa dari Indonesia adalah sebanyak 250 kuota.
Duta Besar Sergei juga menyampaikan kesiapan Rusia untuk memfasilitasi diskusi bilateral dan kerja sama lanjutan.
“Kami terbuka dan siap membantu untuk mengorganisir diskusi lebih lanjut agar sinergi ini dapat berjalan optimal,” tambahnya.
Menteri Brian mengungkapkan agar Indonesia dan Rusia dapat mendorong kerja sama joint degree khususnya untuk program PhD serta pengiriman dosen untuk menempuh program doktoral di Rusia.
Menteri Brian juga menjelaskan bahwa Kemdiktisaintek melalui tagline terbaru “Diktisaintek Berdampak” juga terus memperkuat peran kampus sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, riset strategis, dan akselerator kebijakan nasional. “Pada hari Pendidkan Nasional kemarin kami juga merilis tagline terbaru kami yaitu diktisaintek berdampak yang akan membantu permasalahan di daerah sekitar. Kami yakin kolaborasi internasional seperti ini akan mempercepat kemajuan sumber daya manusia unggul dan inovasi teknologi yang bermanfaat luas,” ungkap Menteri Brian.
Berbagai bentuk kolaborasi yang tengah dirancang mencakup pertukaran mahasiswa, kunjungan profesor, penyelenggaraan seminar dan konferensi ilmiah bersama, penelitian kolaboratif, serta pengembangan kurikulum dan program akademik bersama. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mempercepat realisasi kerja sama strategis yang telah direncanakan, sekaligus membuka peluang baru bagi kemajuan pendidikan dan riset kedua negara.
Pertemuan ini juga turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama, Kepala Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia di Jakarta, Atase Kedutaan Besar Rusia, serta Sekretaris Ketiga Kedutaan Besar Rusia.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif