Kemdiktisaintek dan KKP Perkuat Sinergi Sains, Inovasi, dan Teknologi untuk Transformasi Kemaritiman
Jakarta, Kamis (17/7) – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyepakati penguatan kolaborasi untuk mendorong transformasi sektor maritim berbasis pendidikan tinggi, riset terapan, dan inovasi teknologi.
Menteri Diktisaintek Brian Yuliarto dalam audiensi ini menyampaikan bahwa hasil-hasil riset yang dikembangkan di perguruan tinggi perlu diarahkan agar memberi dampak nyata bagi pembangunan sektor maritim.
Menteri Brian juga menegaskan pentingnya penguatan kerjasama dan kolaborasi antar kementerian untuk mendorong pemanfaatan hasil penelitian secara luas, untuk mendukung pembangunan nasional.
“Sangat erat kaitannya KKP dengan riset-riset yang ada di Kementerian kami. Nanti kita juga akan ajak teman-teman dari kampus yang sudah melakukan penelitian-penelitian, sehingga riset kita bisa berdampak untuk kemajuan perikanan, untuk kemajuan bangsa, kelautan bangsa Indonesia,” ujar Menteri Brian pada pertemuan yang berlangsung di Kantor KKP.
Pada kesempatan yang sama Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebut empat agenda prioritas dalam kerja sama tersebut, yaitu penguatan pendidikan, riset garam, pengembangan rumput laut, serta pemanfaatan teknologi energi surya. Ia juga menekankan bahwa pemanfaatan teknologi ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan perikanan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Kapal nelayan yang one day fishing, untuk kemudian akan dikembangkan dengan solar cell. Jadi akan tidak menggunakan lagi BBM. Dengan demikian kita akan jauh lebih efisien dan lebih bersih secara lingkungan. Sebagai langkah awal, akan dilakukan uji coba kapal nelayan bertenaga surya di wilayah pesisir yang memiliki aktivitas tangkap harian,” jelas Menteri KKP.
Perlu diketahui, teknologi ini dirancang untuk menggantikan BBM dengan energi terbarukan, menggunakan sistem baterai dan panel surya yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional nelayan. Riset-riset terkait garam dan rumput laut juga akan terus dikembangkan melalui kolaborasi antarperguruan tinggi, kementerian, dan pelaku usaha.
Lebih lanjut kolaborasi ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa Indonesia harus bisa swasembada produksi garam secara nasional, sehingga tidak perlu impor lagi. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi contoh sinergi antar kementerian, yang menjadi bukti nyata pemanfaatan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan konkret masyarakat. Utamanya dalam memperkuat ketahanan ekonomi maritim, melalui pendekatan riset yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Audiensi ini juga dihadiri oleh Dirjen Dikti Khairul Munadi, Kepala BP2SDM I Nyoman Radiarta. Tenaga Ahli Menteri M. Fahar Shiddieq, dan Guru Besar ITB Prof. Yogi Wibisono. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda nasional untuk memperkuat kedaulatan pangan laut, efisiensi energi, serta pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif