close

Kemdiktisaintek-BKPM Dorong Kemitraan Investasi untuk SDM Unggul

Jakarta–Hilirisasi dan percepatan investasi terus digencarkan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Investasi perlu dipastikan untuk menjamin penyiapan manusia agar mengatasi kesenjangan pembangunan di daerah.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2024, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Indonesia tercatat sebesar 69,58 persen, namun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) masih berada di kisaran 5,3 persen. Di sisi lain, Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Indonesia baru mencapai 31,45 persen. Data ini menunjukkan bahwa akses pendidikan tinggi dan peningkatan keterampilan kerja masih perlu dikejar, terutama di daerah penghasil sumber daya alam yang menjadi pusat investasi strategis.

Menjawab tantangan tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan bersama Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu sepakat merumuskan skema kemitraan berbasis penguatan sumber daya manusia (SDM). Dalam kerangka ini, perusahaan akan diarahkan untuk mengalokasikan sejumlah nilai insentif untuk program strategis seperti beasiswa, riset perguruan tinggi, pelatihan vokasi, dan pengembangan riset terapan. Format teknis akan difinalisasi lintas kementerian.

Baca Juga :  Kebijakan Kampus Merdeka Bantu Hadapi Krisis Akibat Pandemi Covid-19

“Insentif investasi bukan hanya angka, tetapi instrumen untuk membangun manusia. Perguruan tinggi harus dilibatkan sejak awal, supaya manfaatnya langsung menyasar peningkatan kualitas SDM,” tegas Wamen Fauzan.

Presiden Republik Indonesia telah menekankan pentingnya transformasi hilirisasi yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam membuka akses pendidikan dan lapangan kerja. Senada dengan itu, Wakil Menteri Investasi menyampaikan bahwa pola kemitraan harus diarahkan ke sektor pendidikan agar kontribusi balik dari insentif tidak habis di proyek jangka pendek. 

“Kalau kontribusi hanya fisik, cepat habis. Kita ingin SDM-nya yang diperkuat, agar manfaatnya panjang,” jelas Wamen Todotua dalam pertemuan bersama.

Kedua Wamen bersepakat untuk menginternalisasi upaya penguatan SDM melalui dunia investasi yang berdampak ini, dan tentunya perlu gayung bersambut dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi setempat, pelaku usaha, dan masyarakat untuk bersama mendukung pola kemitraan investasi yang menempatkan SDM sebagai prioritas utama. Dengan SDM tangguh dan riset terarah, Indonesia dapat tumbuh berdaulat di tanahnya sendiri.

Baca Juga :  Peduli Bencana Banjir Kalsel, Ditjen Dikti Salurkan Puluhan Koli Bantuan

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekBerdampak
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif