Kampus Mengajar Anggaran Kedua; Dikti Akan Rekrut 17.000 Ribu Mahasiswa
Jakarta – Program Kampus Merdeka genap satu setengah tahun sejak diluncurkan pertama kali. Program Kampus Merdeka melahirkan beragam program inovasi yang sudah berjalan dan salah satunya adalah Festival Kampus Merdeka yang diluncurkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Hal tersebut disampaikan oleh Aris Junaidi, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti dalam Webinar Sosialisasi Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Selasa (29/21). “Pada episode ke-10 program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemendibudristek berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) me-launching program inovatif untuk mahasiswa,” ungkap Aris.
Lebih lanjut Aris menjelaskan bahwa program Kampus Mengajar sudah memasuki angkatan ke-2. Dikti akan merekrut 17.000 ribu mahasiswa kemudian disebarkan ke 3.700 Sekolah Dasar dan 375 Sekolah Menengah Pertama. Program lain adalah magang bersertifikat yang berkolaborasi dengan ribuan industri, program pertukaran mahasiswa merdeka sebanyak 20.000 mahasiswa, dan yang terakhir program Indonesia International Mobility Students Awards (IIMSA).
“Pesan saya untuk mahasiswa mari tahun ini kita optimalkan dan kita manfaatkan program-program yang sudah didesain sedemikian rupa dengan pendanaan yang full,” ungkap Aris.
Hal senada disampaikan oleh Wagiran Ketua Sub Pokja Kampus Mengajar, dirinya katakan bahwa program ini lanjutan dari Kampus Mengajar Perintis yang mengirimkan mahasiswa ke Sekolah Dasar dari berbagai program studi. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan Kampus Merdeka yang mengizinkan mahasiswa untuk belajar dari luar kampus selama 2 semester atau 40 SKS.
Lebih lanjut Wagiran menjelaskan bahwa syarat dari Kampus Mengajar bagi mahasiswa yaitu mahasiswa minimal semester 5 pada semester gasal tahun akademik 2021/2022 atau yang saat ini di semester 4. Tujuan dari menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi, dan menjadi mitra guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran.
“Program Kampus Mengajar Angkatan 2 ini terbuka untuk 4.700 institusi pendidikan tinggi yang berada dibawah naungan Ditjen Dikti dan terbuka semua program studi, sarjana, dan sarjana terapan,” papar Wagiran.
Andi Ilham Makhmud Ketua Sub Pokja Pertukaran Mahasiswa Kampus Merdeka mengatakan bahwa pertukaran mahasiswa ini dimaksudkan agar mahasiswa bisa mempelajari keragaman budaya, keragaman agama, dan keragaman sosial budaya adi Indonesia yang dapat memperkaya cakrawala mahasiswa.
“Pertukaran mahasiswa merdeka merupakan program yang memberikan peluang bagi mahasiswa untuk belajar selama satu semester di luar kampus domisili dan akan mendapatkan pengakuan kredit sebanyak 20 SKS, disamping itu mahasiswa pun akan mendapatkan bantuan insentif dalam menjalankan program ini,” jelas Andi.
Pada kesempatan yang sama Junaidi Ketua Sub Pokja International Mobility Students Awards (IIMSA) mengatakan bahwa IIMSA sudah bekerjasama dengan 73 perguruan tinggi top dunia di 31 negara. Semua biaya untuk mengikuti program ini ditanggung oleh beasiswa. Ada pun persyaratan untuk mengikuti program ini adalah mahasiswa semester 4-7, rekomendasi dari perguruan tinggi masing-masing, memiliki IPK minimal 3.0, dan kemampuan bahasa Inggris bersertifikat.
Keuntungan dari mengikuti program ini adalah mahasiswa berkesempatan mendapatkan pengalaman di luar negeri, mengenal budaya lain, dan belajar di tempat yang berbeda dengan para profesor yang terkemuka di bidangnya.
“Program ini memungkinkan perguruan tinggi di Indonesia untuk mengirimkan mahasiswanya ke perguruan tinggi terkemuka di seluruh dunia. ,” pungkas Andi.
(YH/DZI/FH/DH/NH/AK)
Humas Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Dikti
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti