close

Indonesia-Tiongkok Tetapkan Langkah Konkret Kolaborasi di Bidang Pendidikan Tinggi

Jakarta-Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkuat kerja sama dengan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia di bidang pendidikan tinggi, terutama dalam hubungan pendidikan vokasi dengan industri, teknologi digital, beasiswa, dan pertukaran dosen. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, Senin (16/6).

Wamen Stella mengapresiasi majunya pendidikan vokasi di Tiongkok yang dikelola dengan baik dan terhubung langsung dengan dunia industri Tiongkok. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan untuk dikembangkan secara optimal di Indonesia.

“Semua elemen dalam sistem pendidikan vokasi di Tiongkok sudah berhubungan erat dengan industri. Indonesia dapat mereplikasi model ini, dengan sistem University to University to Business (U2U2B),” ujar Wamen Stella.

Wamendiktisaintek juga menekankan bahwa sistem ini dapat diimplementasikan dalam bidang pendidikan teknologi digital, sebagai cakupan yang semakin krusial belakangan ini.

Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong menyambut baik pernyataan tersebut. Ia menegaskan bahwa dalam era digital, pendidikan untuk memahami teknologi menjadi sangat penting untuk diterapkan secara luas dan mendalam.

Baca Juga :  Ditjen Diktiristek Berikan Tambahan Anggaran 1,9 Triliun bagi PTN-BH

“Dunia sedang berubah, dan kami mengapresiasi fokus pemerintah Indonesia dalam mengembangkan talenta generasi muda melalui pendidikan,” kata Dubes Wang Lutong.

Dalam kesempatan ini, Wamen Stella juga menyoroti bahwa baru sekitar 24% dosen di Indonesia memiliki gelar Doktor. Pemberian beasiswa untuk 50 orang Indonesia per tahun dari Tsinghua University menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan angka tersebut. Tahun ini, sekitar 20 orang terpilih dan menerima beasiswa Tsinghua University. Kemdiktisaintek berharap dapat terus mempermudah proses untuk program tersebut dan memaksimalisasi kuota yang diberikan pada tahun berikutnya.

Dubes Wang Lutong menyatakan dukungannya untuk program ini. Ia juga menyarankan program pertukaran dosen Indonesia dengan dosen Tiongkok untuk meningkatkan pemahaman keilmuan dan kebudayaan antara kedua pihak.

“Kami menyambut 20 orang tersebut. Terdapat banyak talenta muda dan dosen yang berkualitas di Indonesia maupun di Tiongkok. Kita bisa hubungkan kedua pihak, dorong mahasiswa untuk belajar lebih banyak tentang masing-masing negara untuk menurunkan kesenjangan pemahaman budaya kita,” ujar Dubes Wang Lutong.

Baca Juga :  Mendiktisaintek: Kemajuan Negara Dimulai dari Dosen

Menyetujui hal ini, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Fauzan Adziman memaparkan skema kolaborasi yang telah berhasil dilaksanakan dalam kerja sama bilateral lainnya. Menurutnya, hal ini juga dapat diaplikasikan dalam kerja sama Indonesia dengan Tiongkok.

“Kami di Kemdiktisaintek memiliki sejumlah skema kolaborasi. Contohnya, hibah penelitian dengan sistem co-funding, di mana kedua pihak membiayai penelitian. Hal ini bisa kita implementasikan dalam kerja sama ke depannya,” ujar Dirjen Fauzan.

Sebagai penutup, Wamen Stella berharap bahwa kerja sama ini dapat membuahkan suatu sistem pendidikan yang berkelanjutan dan tidak lagi bersifat top-down. Dalam jangka panjangnya, sistem pendidikan seperti ini dapat menguntungkan kerja sama internasional, termasuk dengan Tiongkok.

Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi

#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif