Indonesia Kuatkan Kerja Sama Pendidikan Tinggi dan Riset dengan Yordania
Jakarta-Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Sudqi Atallah Abdel Qader Al Omoush. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Yordania, khususnya dalam bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, Senin (2/6).
Dalam sambutannya, Menteri Brian menekankan pentingnya membangun kolaborasi konkret antarkampus, pertukaran pelajar dan dosen, hingga kerja sama penelitian bersama antara kedua negara.
“Ini adalah kesempatan yang baik untuk menindaklanjuti kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Yordania bulan April lalu. Kami berharap kerja sama ini dapat berlanjut ke program nyata, seperti program beasiswa, pertukaran dosen tamu, dan pendanaan riset bersama diantara kedua negara,” ujar Menteri Brian.
Mendiktisaintek juga menyampaikan bahwa Indonesia membuka peluang besar bagi mahasiswa doktoral asal Yordania dan menyambut baik peningkatan jumlah pelajar asing yang melanjutkan studi di Indonesia, terutama di bidang sains dan teknologi.
Menanggapi hal tersebut, Bapak Duta Besar menyampaikan apresiasinya atas komitmen Indonesia dalam memperluas kerja sama, seraya menyoroti tingginya mutu pendidikan tinggi di Yordania, khususnya dalam bidang kedokteran dan ilmu terapan. Bapak Duta Besar juga mengungkapkan bahwa mahasiswa Indonesia mendapat perlakuan yang setara dengan mahasiswa Yordania, termasuk bebas biaya ekspatriat.
“Kami ingin membawa kerja sama ini ke level yang lebih tinggi. Selain bidang keagamaan dan bahasa, kami siap membuka akses lebih luas di sektor ilmu terapan, layanan medis, dan teknologi,” ujar Duta Besar Yordania.
Dalam diskusi, Mendiktisaintek dan Dubes Yordania membahas pentingnya sistem akreditasi yang sejalan agar dapat memperkuat pengakuan ijazah dan mutu akademik lintas negara. Mendiktisaintek menjelaskan bahwa Indonesia saat ini telah meratifikasi sistem akreditasi IRB yang setara dengan ABET dari Amerika Serikat melalui Washington Accord.
“Kami membuka diri untuk kerja sama dalam harmonisasi sistem akreditasi. Ini penting agar lebih banyak universitas di Indonesia bisa menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan tinggi di Yordania,” tegas Menteri Brian.
Menutup pertemuan ini, Mendiktisaintek menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama dengan Yordania di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi. Mendiktisaintek berharap berbagai rencana dan potensi kolaborasi yang telah dibahas dapat segera diwujudkan dalam bentuk program nyata yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif