Indonesia dan Saint Lucia Perkuat Kerja Sama di Bidang Pendidikan Tinggi
Jakarta–Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Sesjen Kemdiktisaintek), Togar Mangihut Simatupang, menerima kunjungan kehormatan dari Wakil Tetap Saint Lucia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Duta Besar Saint Lucia untuk Indonesia, H.E. Menissa Rambally, dalam upaya memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di bidang pendidikan tinggi, Kamis (15/4).
Dalam pertemuan tersebut, Sesjen Togar menegaskan bahwa pendidikan, riset, dan sains merupakan pilar utama dalam mewujudkan visi besar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yakni Indonesia Emas 2045.
“Kami meyakini bahwa pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah kunci utama dalam mencapai status negara maju,” ucap Sesjen Togar.
Sesjen menyampaikan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkomitmen penuh dalam mendukung visi presiden, terutama melalui ketahanan pangan dan penguatan pendidikan dan berharap dalam berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk mewujudkannya.
Sesjen Togar juga memperkenalkan program strategis baru yang diluncurkan pada 2 Mei lalu, yaitu “Diktisaintek Berdampak”, yang berfokus pada dampak nyata riset dan pendidikan terhadap masyarakat. Sesjen menjelaskan bahwa Indonesia telah membuka peluang beasiswa bagi negara-negara berkembang, termasuk Saint Lucia, melalui program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dan The Indonesian AID Scholarship (TIAS). Saat ini telah ada dua warga negara Saint Lucia mendapatkan beasiswa TIAS yang menempuh program studi teknik mesin di ITB.
Menanggapi hal tersebut, Menissa Rambally menyampaikan apresiasi atas dukungan Indonesia terhadap pendidikan di Saint Lucia.
“Kami mungkin negara kecil, namun kami memiliki ambisi besar. Kami percaya bahwa semua manusia di dunia berhak mendapatkan kehidupan yang baik, dan pendidikan adalah jalannya,” ujar Menissa.
Menissa menekankan bahwa kerja sama ini merupakan investasi penting bagi masa depan generasi muda Saint Lucia, serta membuka jalan bagi kolaborasi regional yang lebih luas.
“Kami tertarik dengan program-program yang ditawarkan, dan berharap dapat mengirim lebih banyak mahasiswa untuk menempuh pendidikan tinggi di Indonesia. Ini bukan hanya peluang, tetapi juga investasi jangka panjang untuk membangun kapasitas nasional kami,” tambahnya.
Menissa juga menyampaikan pentingnya membangun pemahaman yang lebih luas tentang Indonesia di Saint Lucia, serta membuka jalur pertukaran informasi, budaya, dan keilmuan secara berkelanjutan.
Selain bidang pendidikan, pertemuan ini juga membahas peluang kolaborasi dalam riset, pengembangan potensi sumber daya lokal, dan promosi pariwisata. Sesjen Togar menyampaikan bahwa Indonesia dan Saint Lucia memiliki tantangan serupa dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam secara domestik.
“Kami ingin mendorong pemrosesan lokal berbasis IT dan mendukung pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal,” ujar Sesjen Togar.
Melalui pertemuan ini, kedua negara berkomitmen untuk membangun hubungan yang lebih kuat dalam pendidikan tinggi, riset, dan pengembangan sumber daya manusia, sebagai wujud nyata kontribusi bersama dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif