Indonesia dan Jepang Perkuat Kolaborasi Pendidikan Tinggi dan Riset dalam Forum JWG 2025
Makassar—Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan menghadiri acara The 6Th Joint Working Group (JWG) Japan Indonesia Rectors’ Conference yang diadakan di Unhas Hotel Convention, Universitas Hasanuddin, Makassar (10/7). Acara ini merupakan forum kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jepang yang diselenggarakan untuk memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, sekaligus memperluas jejaring akademik, memperkuat kolaborasi riset, dan mencari solusi bersama terhadap tantangan global melalui kerja sama yang berkelanjutan.
Acara ini mengangkat tema “Strengthening Cooperation in Facing Global Uncertainties”, yang mencerminkan urgensi kerja sama internasional dalam menjawab tantangan global yang semakin kompleks melalui pendekatan pendidikan, penelitian, dan inovasi.
Dalam sambutannya, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, I Ketut Adnyana, menyampaikan bahwa forum JWG ini bukan hanya ruang pertemuan antar perguruan tinggi, tetapi juga sebagai tempat untuk memperkuat arah kolaborasi internasional yang bermakna dan berkelanjutan.
“Kami meyakini bahwa kolaborasi dengan Jepang merupakan komponen vital dalam keberlanjutan misi ini. Oleh karena itu, mari kita jadikan forum ini sebagai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama internasional yang lebih solid, relevan, dan berdampak,” ujar Direktur Ketut.
Ia juga menegaskan bahwa Kemdiktisaintek berkomitmen terhadap keberlanjutan program-program strategis, dengan tujuan menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi berkomitmen untuk terus melanjutkan langkah-langkah strategis dengan semangat Diktisaintek Berdampak. Saya percaya bahwa keberlangsungan acara ini akan semakin memperkuat fondasi kerja sama bilateral di bidang pendidikan tinggi dan riset, serta membuka lebih banyak peluang kolaborasi yang berdampak jangka panjang,” tuturnya.
Senada dengan hal itu, Wakil Menteri Senior Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi Jepang, Yano Kazuhiko, menyampaikan rasa hormat dan optimisme terhadap hubungan erat antara Jepang dan Indonesia dalam bidang pendidikan.
“Merupakan kehormatan dan kesempatan yang sangat berarti bagi saya untuk berdiskusi mengenai masa depan pendidikan dalam forum ini. Dengan harapan dapat semakin memperkuat kolaborasi yang telah terjalin antara Jepang dan Indonesia, saya percaya bahwa upaya bersama ini akan memberikan kontribusi penting dalam pengembangan sumber daya manusia serta menguatkan jaringan akademik antarkawasan,” ujar Wakil Menteri Yano Kazuhiko.
Ia juga mengangkat nilai kolaborasi jangka panjang melalui peribahasa Indonesia yang mencerminkan semangat pertumbuhan bersama.
“Seperti peribahasa Indonesia, sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit upaya pertukaran pelajar dan riset bersama yang dilakukan secara terus menerus akan membentuk fondasi yang kokoh. Untuk membuat bukit ini tumbuh lebih tinggi, saya berharap dapat terus bekerja sama dalam menggali lebih banyak potensi kolaborasi pendidikan dan riset antara Indonesia dan Jepang,” ujarnya.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, turut menyampaikan bahwa kolaborasi perguruan tinggi dari kedua negara telah berjalan baik melalui program pertukaran mahasiswa dan dosen. Ia berharap agar pertemuan Joint Working Group ini dapat mendorong peningkatan intensitas dan keterlibatan yang lebih luas ke depannya.
“Saya berharap melalui pertemuan ini, akan semakin banyak universitas, dosen, dan mahasiswa dari kedua negara yang terlibat. Inilah yang sangat kita butuhkan untuk memperkuat hubungan jangka panjang antara Jepang dan Indonesia di masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin, Jamaluddin Jompa, menyampaikan bahwa kolaborasi ilmiah antara Indonesia dan Jepang perlu terus diperkuat sebagai pondasi hubungan jangka panjang kedua negara.
“Saya berharap forum ini menjadi bentuk diplomasi ilmiah antara dua negara demokrasi yang strategis. Kolaborasi riset adalah modal penting untuk masa depan kawasan Indo-Pasifik yang damai dan terbuka. Tantangan global ke depan sangat besar, kuncinya adalah menyiapkan manusia yang mampu memanfaatkan transformasi teknologi demi dunia yang lebih baik,” tuturnya.
Melalui pertemuan ini, diharapkan kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang di bidang pendidikan tinggi dan riset tidak hanya terus berkembang, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menjawab tantangan global dan membangun masa depan kawasan yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Forum JWG ke-6 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring antarperguruan tinggi dan memperluas inisiatif kolaboratif yang berdampak bagi generasi mendatang.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekBerdampak
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek
#Kampusberdampak
#Kampustransformatif