Hari Kedua Rakor Kehumasan dan Keprotokolan: Perkuat Kompetensi Komunikasi Publik
Jakarta– Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) pada hari kedua pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan dan Keprotokolan fokus pada peningkatan kapasitas komunikasi publik dan penguatan peran strategis kehumasan serta keprotokolan bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI), Rabu (26/6).
Salah satu panel diisi oleh Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi (Ditjen Saintek) dan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang).
Direktur Jenderal Sains dan Teknologi (Dirjen Saintek), Ahmad Najib Burhani menyoroti bagaimana strategi komunikasi turut mendorong terciptanya budaya, sikap, dan solusi ilmiah bagi publik. Utamanya, hal ini dibangun melalui pendidikan.
“Kami ingin membangun scientific culture, scientific temper, dan scientific solution melalui pemberdayaan guru, asosiasi ilmuwan, hingga sekolah dan perguruan tinggi. Salah satunya adalah melalui program SMA Garuda,” papar Dirjen Najib.
Sementara itu Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, Ditjen Saintek, Yudi Darma juga menjelaskan peran Direktorat Sains dan Teknologi dalam mengkomunikasikan ilmu pengetahuan.
“Kami melakukan diplomasi ilmu pengetahuan, mengkomunikasikan transformasi sains dan teknologi untuk menuju masyarakat sains. Maka, kami memanfaatkan sains sebagai agenda publik,” jelas Direktur Yudi.
Selain itu, plt. Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan Ditjen Risbang, Karlisa Priandana juga memperkenalkan wadah komunikasi publik serta program-program unggulannya kepada para humas dan protokol PTN dan LLDIKTI.
“Kami dari Ditjen Risbang tidak ingin hasil riset dan pengembangan hanya berhenti di publikasi saja, tetapi juga dapat memberi dampak kepada masyarakat maupun industri,” tegas plt. Direktur Karlisa.
Pada sesi peningkatan kompetensi, peserta mendapatkan pembekalan langsung dari praktisi dan pakar komunikasi, dari Lembaga Pers Dr. Soetomo, Lahyanto Nadie dan Kristanto Hartadi. Keduanya menekankan pentingnya kemampuan penulisan siaran pers yang akurat dan relevan, serta peran penting humas dalam membangun kesiapsiagaan menghadapi krisis komunikasi.
“Penting bagi institusi untuk mulai membiasakan pelatihan krisis internal secara berkala, seperti tabletop crisis. Humas harus selalu melatih diri untuk bisa merespon media dan netizen dengan optimal,” jelas Kristanto.
Dari sisi internal kementerian, Humas dan Protokol Kemdiktisaintek menyampaikan sejumlah agenda kebijakan, antara lain sosialisasi rencana pembentukan Peraturan Menteri (Permen) terkait kehumasan, keprotokolan, layanan informasi publik, dan perpustakaan. Para humas dan protokol yang hadir dalam rakor didorong untuk memberi usulan mengenai pembentukan Permen ini.
“Sekarang adalah era kolaborasi, di mana masukan dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol, Doddy Zulkifli Indra Atmaja.
Selain itu, turut diperkenalkan rencana pelaksanaan Anugerah Humas Diktisaintek dan Anugerah Protokol Diktisaintek sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja kehumasan dan keprotokolan di lingkungan perguruan tinggi dan LLDIKTI.
Melalui rangkaian kegiatan hari kedua ini, Kemdiktisaintek berharap komunikasi publik di sektor pendidikan tinggi, sains, dan teknologi dapat berjalan lebih efektif, tangguh, dan adaptif terhadap berbagai tantangan zaman.