Ditjen Diktiristek-USAID Luncurkan Buku dan Modul Pembelajaran Daring KKN Tematik Kewirausahaan
Jakarta— Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek bekerja sama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui inisiatif pengembangan ketenagakerjaan Mitra Kunci, meluncurkan buku-buku dan modul pembelajaran daring Kuliah Kerja Nyata Tematik Kewirausahaan (KKN-TKWU) pada Selasa, (24/8).
Peluncuran ini merupakan bagian dari gelaran Webinar Kewirausahaan di Perguruan Tinggi, sebagai bentuk perwujudan konsep pentahelix yang bertujuan untuk membangun relasi dan kolaborasi dengan para praktisi yang berperan dalam pelaksanaan program.
Dengan tema “Kewirausahaan Orang Muda dalam Pembangunan Ketenagakerjaan Inklusif”, melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa peserta program KKN-TKWU dapat terjun langsung mengabdi pada Kegiatan Wirausaha dan Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik.
Program KKN-TKWU memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membangun kompetensinya sejalan dengan pengetahuan kewirausahaan yang sudah diperoleh di dalam perkuliahan. Hal ini akan berkontribusi pada perolehan satuan kredit semester (SKS) mahasiswa dan sekaligus keterampilan kewirausahaan sebagai salah satu tuntutan keterampilan abad 21.
Pada kesempatan ini, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengapresiasi Mitra Kunci USAID dalam membangun entrepreneurship di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, program KKN-TKWU akan berjalan sesuai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kemendikbudristek.
“Dengan Kampus Merdeka, kesempatan bagi mahasiswa berwirausaha dan membangun startup terbuka luas karena ekosistem yang pastinya lebih mendukung,” tuturnya.
Lebih lanjut, Nizam menyampaikan bahwa saat ini sangat penting untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan mengenai cara berwirausaha. Pasalnya, saat ini semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa terus meningkat, dilihat dari jumlah startup yang terus bertambah.
“Sekarang kalau kita tanya mahasiswa, (mereka) tidak lagi hanya ingin jadi PNS, tapi jadi pendiri startup. Saya pun berharap hal ini bisa dikembangkan lebih luas lagi dan tidak harus melalui KKN. Karena dengan Kampus Merdeka, sekarang mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri, potensi, dan cakapnya menjadi entrepreneurs,” lanjutnya.
Sementara itu, Elizabeth Mendenhall, Direktur Kantor Strategi dan Program USAID/Indonesia menerangkan program KKN-TKWU telah terbukti menjadi contoh program kewirausahaan berbasis masyarakat yang membangun kaum muda untuk berpikir dan berperilaku positif serta mengembangkan ketenagakerjaan inklusif.
“USAID gembira dapat memberikan dukungan untuk penyusunan dan digitalisasi modul kursus ini. Dengan adanya modul digital ini, jutaan pemuda dan calon pengusaha akan mendapatkan manfaat dari program yang luar biasa ini,” ungkapnya.
Elizabeth menambahkan kemitraan yang terjalin antara Mitra Kunci, perguruan tinggi, dan Kemendikbudristek sejak tahun 2017 telah menghasilkan beberapa produk pengetahuan yang didokumentasikan dalam berbagai buku elektronik, salah satunya adalah Modul Kuliah Kerja Nyata Tematik Kewirausahaan (KKN-TKWU) yang telah digunakan oleh tujuh universitas dan tiga politeknik negeri. Adapun universitas dan politeknik tersebut antara lain Universitas Padjadjaran, Universitas Siliwangi, Universitas Kuningan, Universitas Suryakancana, Universitas Jember, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Politeknik Negeri Jember, Politeknik Negeri Semarang, dan Politeknik Negeri Bandung.
Di tahun kelimanya, Mitra Kunci telah menjangkau 36.165 mahasiswa yang melaksanakan program KKN-TKWU di lebih dari 1.1400 desa dari 27 kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Mitra Kunci pun terus berperan sebagai katalis dan jembatan penghubung bagi perguruan tinggi penerima hibah, berdasarkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan keinginan untuk perubahan didalam kewirausahaan mahasiswa dan dampaknya pada kesejahteraan masyarakat di wilayah pengabdian mahasiswa. Hal ini dilakukan lewat pendampingan teknis dan peningkatan kebijakan-kebijakan dengan para pihak terkait,” imbuh Elizabeth.
Keempat buku KKN TKWU dan Modul Pembelajaran Daring Kuliah Kerja Nyata Tematik Kewirausahaan dapat diakses di laman SPADA (Sistem Pembelajaran Daring) nasional Kemendikbudristek. Sebagaimana disampaikan oleh Lensi Mursida selaku perwakilan Mitra Kunci, bahwa beberapa tahun ke belakang, perguruan tinggi banyak melakukan inovasi dan kombinasi pembelajaran antara daring dan luring. “Di situasi pandemi, modul yang telah digunakan kampus-kampus mitra juga bertransformasi ke bentuk modul digital,” katanya.
Menutup acara, Aris Junaidi selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek juga menyampaikan harapannya agar modul dapat diadopsi oleh perguruan tinggi dan diimplementasikan seluas-luasnya. Hasil KKN-TKWU ini diharapkan dapat mendukung Indonesia mencapai tujuan-tujuan pembangunannya, yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi pada umumnya dan ketenagakerjaan inklusif pada khususnya.
“Ke depannya, kami berharap ada program kolaborasi lanjutan antara perguruan tinggi dan mitra kewirausahaan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk mahasiswa sebagai wirausahawan muda,” pungkas Aris.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH)
Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman : www.dikti.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti