Ditjen Diktiristek Salurkan Bantuan untuk Penanganan Musibah Gempa Cianjur
Cianjur – Sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi penanganan tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi menyalurkan bantuan untuk penanganan tanggap darurat bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (24/11). Bantuan ini merupakan wujud kepedulian Ditjen Diktiristek terhadap masyarakat Kabupaten Cianjur yang sedang dirundung musibah.
Pada kesempatan ini, Ditjen Diktiristek menyalurkan bantuan terdiri dari 20 unit tenda keluarga, 130 box mi instan, 13 box biskuit bayi, 100 box biskuit, 50 box popok bayi, 100 unit sarung, 70 unit selimut, 100 box pembalut wanita, 1 koli pakaian dewasa, 1 koli pakaian anak-anak, dan 100 box air mineral. Bantuan ini diserahkan ke tiga posko antara lain Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian, Universitas Suryakancana, dan Universitas Putera Indonesia.
Pelaksana Tugas Dirjen Diktiristek Nizam pada kesempatan terpisah menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bentuk gotong-royong insan pendidikan tinggi untuk bersama-sama meringankan beban masyarakat yang terdampak musibah gempa Cianjur. “Ini wujud solidaritas dan gotong-royong untuk membantu Saudara-Saudara kita yang terdampak musibah. Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di masa tanggap darurat”, ucap Nizam.
Nizam juga menyampaikan bela sungkawa mendalam kepada masyarakat Kabupaten Cianjur, maupun dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan maupun warga satuan pendidikan tinggi yang menjadi korban dan terdampak musibah gempa Cianjur.
Salah satu satuan pendidikan tinggi yang terdampak parah dalam musibah ini adalah Universitas Suryakancana. Mia Amalia, Wakil Rektor II universitas Suryakancana menjelaskan bahwa gempa yang terjadi Senin (21/11) lalu telah merusak beberapa fasilitas antara lain Gedung Perpustakaan, Auditorium, dan Ruang-ruang Kelas. Fasilitas ini mengalami kerusakan antara lain robohnya struktur atap, plafon runtuh, tembok dan struktur beton retak. Mia Amalia berharap adanya bantuan untuk perbaikan fasilitas-fasilitas pembelajaran yang rusak terdampak gempa.
Untuk itu, saat ini proses pembelajaran di Universitas Suryakancana sementara diliburkan. Hal ini dilakukan untuk proses pembersihan puing dan pengecekan kelayakan bangunan. “Prioritas kami adalah keselamatan mahasiswa. Untuk itu mahasiswa sementara diliburkan, untuk pembersihan puing. Insya Allah Senin depan kita mulai pembelajaran secara daring”, jelas Mia Amalia.
Sementara itu, plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menjelaskan bahwa saat ini Ditjen Diktiristek sedang melakukan identifikasi kebutuhan-kebutuhan prioritas untuk penanganan pada masa tanggap darurat. “Di masa tanggap darurat ini, kami prioritas untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang terdampak musibah. Informasi di lapangan, masyarakat membutuhkan tenda dan kebutuhan pokok lainnya. Kami akan siapkan untuk penyaluran tahap kedua”, jelas Tjitjik.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SHA/MSF)
Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti