Ditjen Diktiristek Dukung Kampus dan Pemda Jalin Kemitraan Melalui Program Dana Hibah Kedaireka 1-2 Triliun Tahun 2023
Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) dukung terjalinnya kemitraan antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam hal sosialisasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kedaireka. Dukungan tersebut disampaikan pada kegiatan pertemuan pimpinan daerah yang menjadi anggota Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) selama dua hari pada Senin (30/5) dan Selasa (31/05).
Kedaireka merupakan platform program kolaborasi antara perguruan tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), termasuk juga di dalamnya Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai upaya meningkatkan kemandirian bangsa dalam hal rekacipta dengan menghasilkan inovasi yang bisa menyelesaikan permasalahan di masyarakat, daerah, dan bangsa. Program yang diluncurkan pada 2021 tersebut juga merupakan pengimplementasian mandat dari Presiden Joko Widodo agar dapat memulihkan bangsa pasca pandemi Covid-19.
Plt. Dirjen Diktiristek yang diwakili oleh Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Sri Tjahjandarie menjelaskan Program Matching Fund dengan platform Kedaireka dapat menjadi wadah pertukaran pemikiran atau rekacipta antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri, ataupun pemerintah daerah. Kedua pihak dapat saling berkolaborasi memberikan kebermanfaatan dan memiliki pengaruh yang luas.
“Kita perlu untuk terus bergandengan tangan di dalam membangun pendidikan di Indonesia, termasuk membangun kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pendidikan tinggi,” ajak Tjitjik.
Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kiki Yuliati menambahkan bahwa Kemendikbudristek pada 2022 menyediakan anggaran Rp1triliun untuk dapat dimanfaatkan melalui Program Kedaireka. Adapun mekanisme yang perlu dilakukan untuk dapat mengikuti program tersebut dimulai dari dosen dan mitra membuat akun di platform Kedaireka.
Dosen dapat menyampaikan keahlian dan spesialisasinya, sedangkan mitra dapat menyampaikan masalah dan kebutuhannya. Sistem akan mencocokkan antara dosen dan mitra, jika ditemukan kecocokan maka dosen dapat mengajukan proposal kepada Kemendikbudristek.
Ajuan proposal tersebut akan dinilai dan dipertimbangkan. Kemendikbudristek akan memberi dana hibah senilai dengan dana yang disediakan pemerintah daerah atau dengan rincian perbandingan 1:1. Namun, tidak menutup kemungkinan dana hibah yang diberi dapat tiga kali lipat apabila permasalahan dan kebutuhannya menyangkut bangsa dan negara.
“Seandainya Pemda menyediakan anggaran sebesar 10 rupiah, maka kementerian apabila menilai proposal ini layak akan memberikan 10 rupiah. Maka akan ada 20 rupiah anggaran untuk membantu persoalan yang dihadapi,” jelas Kiki.
Selain itu, Koordinator Kemitraan Kedaireka, Rio Zakarias Widyandaru menjelaskan bahwa Program Kedaireka dimaksudkan agar dosen atau perguruan tingginya dapat membuat kreasi reka dalam bentuk inovasi atau solusi untuk kepada mitra yang terdaftar. Mitra yang dimaksud dapat berupa lembaga, pemerintah daerah, industri, yayasan, atau lainnya yang sudah terdaftar. Sementara itu, terdapat lima skema dalam Program Dana Hibah Kedaireka Tahun 2023, yaitu Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Kemandirian Kesehatan, dan Pariwisata.
Sejalan dengan Program Kedaireka, Apkasi juga memiliki program unggulan dalam bidang pendidikan yang dapat dikolaborasikan untuk mengurai permasalahan di daerah. Staff Ahli Apkasi, Nur Hasanah mengungkapkan salah satu program unggulan Apkasi adalah peningkatan mutu guru di bidang matematika dan pembelajar English Cepat. Nur Hasanah berharap melalui kerja sama dengan Kemendikbudristek peningkatan mutu guru di bidang tersebut semakin baik.
Perwakilan Ketua Umum Apkasi sekaligus Bupati 6Kabupaten Garut, Rudy Gunawan pada kegiatan yang sama menyambut baik kerjasama Program Dana Hibah Kedaireka Tahun 2023 antara Kemendikbudristek dan Apkasi sebagai bentuk upaya mendorong inovasi, kreativitas perguruan tinggi, dan pengabdian masyarakat sekaligus mendukung program di masing-masing daerah.
“Kami harap para Bapak/Ibu bupati dan wakil bupati serta jajarannya bisa memaksimalkan program tersebut, lalu bersinergi bersama. Kami harapkan dengan diawalinya sosialisasi ini, program yang diikuti bisa dipersiapkan secara maksimal,” harap Rudy.
Selaras dengan Rudy, Koordinator Apkasi Wilayah Sumatera Utara sekaligu Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya juga mengharapkan dengan adanya dana hibah yang diberikan akan dapat digunakan untuk memajukan sumber daya manusia dan bermanfaat bagi perguruan tinggi, dunia kerja, dunia usaha, dan pemerintah daerah.
Kerja sama Kemendibudristek dan Apkasi merupakan upaya untuk mendorong inovasi, cipta dan reka dalam meningkatkan kreativitas perguruan tinggi dan peningkatan pengabdian masyarakatnya dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat dan juga meningkatkan program-program yang ada di daerah agar lebih bermanfaat bagi masyarakat. Harapannya melalui sinergi ini dapat mempercepat pemerataan sumber daya manusia di Indonesia.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)
Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti