Dirjen Pendidikan Tinggi Apresiasi Program Satu Desa Satu Sarjana di Deli Serdang
Deli Serdang–Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Khairul Munadi, mengapresiasi langkah Kabupaten Deli Serdang dalam mendukung peningkatan akses pendidikan tinggi melalui program “Satu Desa Satu Sarjana”. Hal itu disampaikannya saat mendampingi Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI, Rabu (28/5).
“Ini adalah sebuah contoh baik yang perlu ditiru oleh daerah-daerah lain. Inisiatif seperti ini sangat membantu pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia,” ujar Dirjen Khairul.
Dirjen Khairul menyebut bahwa secara nasional, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi masih belum optimal, yakni hanya naik sekitar 0,5% per tahun. Dalam lima tahun ke depan, Kemdiktisaintek menargetkan APK mencapai 39%, sehingga perlu akselerasi signifikan dari berbagai pihak.
“Mendiktisaintek selalu menggaungkan pentingnya gotong royong antara pusat dan daerah. Karena itu, Kami juga mendorong pemerintah daerah untuk membuat Program KIP Kuliah Daerah, sebagai pelengkap dari KIP Kuliah Pemerintah. Jika Deli Serdang dapat ikut serta, Kami dari pusat siap menjalin kolaborasi,” ungkap Dirjen Khairul.
Dirjen Khairul juga menyampaikan bahwa Kemdiktisaintek saat ini telah meluncurkan paradigma baru “Diktisaintek Berdampak”. Dalam konteks perguruan tinggi sebagai Kampus Berdampak. Dengan paradigma ini, perguruan tinggi didorong untuk tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pembangunan daerah.
“Kami ingin kampus menjadi aktor perubahan. Pemerintah daerah dapat menyampaikan permasalahan nyata di lapangan kepada perguruan tinggi, dan kami dari kementerian akan mendukung kampus untuk proaktif,” tambah Dirjen Khairul.
Terkait dengan kebutuhan guru untuk anak berkebutuhan khusus, terutama guru Sekolah Luar Biasa (SLB), Dirjen Khairul juga menyatakan bahwa pihaknya akan mengkaji pembukaan program studi khusus untuk mencetak tenaga pendidik SLB di perguruan tinggi, jika diperlukan.
“Mahasiswa penyandang disabilitas menjadi perhatian kami. Jika ada kebutuhan mendesak terkait guru SLB, kami siap memberikan mandat kepada perguruan tinggi untuk membuka program tersebut,” jelas Dirjen Khairul.
Sementara itu, Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menyerap masukan dari daerah yang akan menjadi bahan dalam penyusunan Panja Pendidikan Tinggi serta Panja Pendidikan di daerah 3T dan marginal.
“Apa yang disampaikan hari ini akan kami bawa ke kementerian terkait sebagai rujukan dalam perumusan kebijakan nasional,” ujar Sofyan.
Bupati Deli Serdang, Asri Ludin Tambunan, juga menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di wilayahnya.
“Kami terus berupaya meningkatkan akses dan layanan pendidikan, terutama untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Harapan Kami, kunjungan ini akan menguatkan arah pembangunan daerah yang sejalan dengan program prioritas nasional,” kata Asri.
Kunjungan ini juga menjadi momentum untuk memantau implementasi rekomendasi Panja Pengawasan Komisi X DPR RI sebelumnya dan mengidentifikasi langkah-langkah lanjutan dalam pembangunan sektor pendidikan dan riset di daerah